Home Berita Pemindahan ASN ke IKN Masih Hadapi Tantangan Kompleks

Pemindahan ASN ke IKN Masih Hadapi Tantangan Kompleks

Share

JAKARTA, LINTAS – Pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu proyek besar pemerintah yang masih terus berlangsung. Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengungkapkan bahwa pemindahan ini bukan sekadar soal membangun hunian dan perkantoran, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang mendukung kehidupan ASN dan keluarganya.

Iwan menjelaskan bahwa banyak tantangan kompleks yang harus diatasi sebelum pemindahan ASN dapat dilakukan secara penuh.

“Bicara pemindahan ASN bukan hanya soal hunian, melainkan juga perkantoran. Apakah rumah dan kantor saja cukup? Tentu tidak. Ekosistem lain seperti sekolah, layanan kesehatan, transportasi, dan fasilitas publik juga harus disiapkan,” ujar Iwan, menjawab pertanyaan Majalahlintas.com, saat ditemui di rung kerjanya pada Selasa (15/10/2024).

Menurut Iwan, salah satu tantangan terbesar dalam memindahkan ASN ke IKN adalah memastikan kesiapan ekosistem pendukung di luar infrastruktur fisik. Ia menjelaskan bahwa meskipun infrastruktur seperti gedung sekolah dan rumah sakit sudah dibangun, keberadaan tenaga pengajar, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya masih menjadi pertanyaan besar.

“Sekolah sudah dibangun PUPR, tapi siapa gurunya? Rumah sakit sudah ada, tapi kepala rumah sakit, dokter, dan alat medisnya apakah sudah siap?” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemindahan ke IKN membutuhkan lebih dari sekadar penyelesaian bangunan fisik, tetapi juga kesiapan operasional dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan fasilitas tersebut.

Progres Pembangunan dan Keterlambatan

Iwan juga mengakui bahwa proses pembangunan di IKN sempat mengalami keterlambatan. Salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan ini adalah penggunaan area kerja untuk kunjungan resmi, yang menghentikan aktivitas konstruksi sementara waktu.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, saat berbincang dengan awak media di ruang kerjanya, Kantor Pusat Kementerian PUPR Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. | Sigit Nugroho

“Target semula memang agak molor karena banyak penghentian pekerjaan, terutama menjelang peringatan 17 Agustus dan adanya beberapa kegiatan resmi lainnya, selain juga faktor cuaca,” ungkap Iwan.

Meski demikian, ia tetap optimis bahwa hunian untuk ASN akan selesai sesuai target pada Desember 2024, dengan 47 tower yang direncanakan.

Per 13 Oktober 2024, 13 tower sudah sepenuhnya siap dan berfurnitur lengkap. Iwan berharap, pada akhir Oktober ini, 16 tower sudah siap untuk digunakan, meskipun target awalnya adalah 21 tower.

“Kalau huniannya selesai, tapi jalannya masih becek kalau hujan. Jadi kita masih menunggu dukungan dari Bina Marga untuk menyelesaikan infrastruktur jalan,” ujar Iwan menambahkan.

Fasilitas Pendukung Hunian di IKN

Untuk menciptakan kawasan yang benar-benar layak huni, Iwan mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR tidak hanya fokus pada penyediaan hunian, tetapi juga fasilitas-fasilitas penting bagi komunitas di IKN. Fasilitas seperti minimarket, tempat makan, dan kafe sudah mulai disiapkan untuk mendukung kebutuhan sehari-hari ASN yang akan tinggal di sana.

“Kita coba menggeser paradigma, bukan hanya membangun rumah secara fisik, melainkan juga menyiapkan fasilitas pendukung. Minimarket, tempat ngopi, hingga tempat makan harus tersedia agar lingkungan hunian menjadi nyaman,” kata Iwan.

Menurut dia, hal ini sangat penting untuk memastikan ASN yang dipindahkan ke IKN merasa betah dan nyaman dengan lingkungan barunya. Di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) yang sudah dibangun sebelumnya, fasilitas ini sudah tersedia lengkap, termasuk ATM dan layanan pengiriman.

Soal pengelolaan hunian di IKN, Iwan menjelaskan bahwa pengelolaan aset-aset yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR diserahkan kepada Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Sejak akhir Agustus, beberapa hunian seperti HPK sudah resmi diserahkan kepada OIKN untuk dikelola secara penuh. Namun, Kementerian PUPR tetap terlibat dalam proses transisi pengelolaan hingga OIKN sepenuhnya siap.

“Tim transisi ini dibentuk dari PUPR dan OIKN untuk memastikan aset-aset bisa dimanfaatkan dengan baik,” jelas Iwan. Meskipun belum semua hunian selesai, beberapa tower sudah mulai ditempati oleh staf kepresidenan sejak 17 Agustus 2024.

Dengan berbagai tantangan yang ada, Iwan menegaskan bahwa pemindahan ASN ke IKN tidak bisa dilakukan secara instan. Diperlukan waktu dan persiapan matang untuk memastikan ekosistem di IKN benar-benar siap mendukung kehidupan para ASN dan keluarganya di ibu kota baru ini. (GIT)

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.