BOGOR, LINTAS – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PB PERGATSI), Diana Kusumastuti, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas bidang dan pelibatan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mengoptimalkan pelaksanaan program kerja PERGATSI.
Pernyataan ini disampaikan saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PERGATSI 2025 di Balai JK Wilayah III Jakarta, Citeureup, Rabu (14/5/2025).
“Tugas kita ke depan akan semakin berat. Karena itu, kita harus bekerja secara kolaboratif antarbidang, serta melibatkan seluruh stakeholder agar program kerja dapat dijalankan secara optimal,” ujar Diana dalam sambutannya.
Salah satu poin krusial yang menjadi perhatian PB PERGATSI adalah pembangunan sistem kesekretariatan yang andal. Diana menekankan pentingnya sistem administrasi dan database yang terstruktur dan berkelanjutan untuk mendata atlet, pelatih, klub, wasit, serta pegiat Gateball lainnya di seluruh Indonesia.
“Fungsi ini bukan sekadar administratif. Ia menjadi pondasi utama dalam pembinaan prestasi dan pengambilan keputusan organisasi,” tegasnya.

Pelantikan Pengurus Jadi Prioritas
Dalam Rakernas ini, PB PERGATSI juga menyatakan kesiapannya melakukan roadshow pelantikan pengurus provinsi dan kabupaten/kota. Targetnya, pengurus Pergatsi di 39 provinsi dapat dilantik, dengan cakupan minimal 50% dari total kabupaten/kota di Indonesia.
“PB PERGATSI siap melakukan roadshow pelantikan. Ini penting agar kegiatan Gateball di daerah dapat berjalan dengan optimal,” ujar Diana.
Ia juga menekankan pentingnya segera mengaktifkan kembali kepengurusan di provinsi yang belum aktif, seperti Maluku Utara, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
Gateball, yang kini semakin berkembang dan telah masuk dalam ajang kompetisi nasional seperti PON dan berpotensi tampil di SEA Games, perlu didorong agar semakin dikenal masyarakat luas. Diana mengajak seluruh jajaran pengurus untuk menjalin koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dalam pengembangan potensi Gateball, termasuk dalam hal anggaran dan fasilitas.
Untuk mendukung arah pengembangan ini, PB PERGATSI segera menyosialisasikan dan menetapkan tiga Peraturan Organisasi (PO) yakni: PO Organisasi, Kode Disiplin, dan Kejuaraan.
“Penetapan PO ini sangat penting untuk menjaga profesionalisme, kredibilitas, dan integritas olahraga Gateball,” jelasnya.
Di tengah masuknya Gateball ke dalam kalender kompetisi internasional seperti SEA Games, Diana juga menyoroti kebutuhan mendesak untuk melakukan standarisasi kualitas sumber daya manusia.
“Sertifikasi bagi atlet, pelatih, dan wasit bukan lagi sekadar formalitas. Ini adalah bagian dari sistem pembinaan profesional dan berkelanjutan. Kita harus dorong program sertifikasi dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional dan internasional,” pungkasnya. (ROY)
Baca Juga: PB PERGATSI Gelar Rakernas 2025, Targetkan Prestasi Gateball di Pentas Dunia