ACEH JAYA, LINTAS – Program Inpres Jalan Daerah (IJD) di wilayah Aceh Jaya yang dijalankan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II (Satker PJN 2) Provinsi Aceh, berperan penting dalam memperbaiki akses jalan di daerah tersebut.
Salah satu ruas yang ditangani, yaitu Ruas Jalan Badih – Meulinteung, memiliki potensi untuk mendorong sektor wisata karena menghubungkan wisatawan dengan situs bersejarah Makam Sultan Salathin Alaidin Ri’ayat Syah, yang dikenal juga sebagai Po Teumeureuhom Daya.
Selain itu, penanganan pada Ruas Jalan Ligan-Kuala Ligan juga meningkatkan akses menuju wisata alam yang populer, yakni penangkaran gajah. Dengan perbaikan infrastruktur ini, diharapkan semakin banyak wisatawan yang akan berkunjung dan mendukung perkembangan pariwisata di Aceh Jaya.
PPK 2.1 Iwan Kurniawan, Kamis (10/10/2024), mengatakan, dengan terbukanya akses jalan menuju dua lokasi wisata tersebut akan berdampak positif bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang ada di dua ruas tersebut. Dua akses jalan ini dilaksanakan melalui pembiayaan program IJD Tahun Anggaran (TA) 2023.
Kaur TU PPK 2.1 Muzakir, menambahkan, paket IJD di Ruas Jalan Badih – Meulinteung menelan biaya sebesar Rp 14,7 miliar, untuk penanganan sepanjang 4 km, yang berkontrak pada 29 Agustus 2023 silam dan telah selesai tepat waktu pada 20 Desember 2023.
Selain mempermudah akses wisata, program IJD ini juga memberikan dampak pada sektor ekonomi, mengingat sebagian besar masyarakat Dusun Badih dan Meulinteung berprofesi sebagai petani.
“Ruas jalan IJD memudahkan akses pendistribusian hasil pertanian dan perkebunan menjadi lancar sehingga waktu yang diperlukan dari semula 30 menit menjadi hanya 10 menit, serta meningkatkan kegiatan ekonomi, pemanfaatan sumberdaya alam dan pengembangan sentra-sentra produksi pertanian dan perkebunan seperti padi, durian, langsat, dan rambutan,” ujar Marzuki.
Iwan mengatakan, bahwa program tersebut sudah lama dinantikan oleh masyarakat sekitar, karena dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Ia berharap ke depan program ini juga dapat dilaksanakan di daerah lain yang membutuhkan penanganan khususnya di Provinsi Aceh.
“Setelah adanya program IJD, ruas jalan yang sebelumnya tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat kini sudah bisa dilintasi dengan nyaman. Pembangunan ini sangat bermanfaat bagi kami para petani. Kalau dulu harus angkut padi dengan dipikul kepala dari rumah sekarang sudah bisa naik mobil di pinggir jalan. Alhamdulillah,” ujar Tengku Haji Muhammad, warga Dusun Badih. (ROY/SAF)
Baca Juga: Berkat IJD, Kami Bisa Jual Kopi