JAKARTA, LINTAS — Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menginstruksikan percepatan rehabilitasi infrastruktur pascabanjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Perbaikan jalan dan jembatan menjadi prioritas untuk memperlancar distribusi logistik.
“Bencana ini harus kita tanggulangi secara maksimal dan secepat-cepatnya karena yang terdampak adalah masyarakat,” kata Dody saat meninjau lokasi bencana pada Jumat (19/9/2025), dikutip dari rilis pers.
Banjir bandang akibat hujan deras sejak 8 September 2025 itu merenggut 6 nyawa dan menyebabkan 3 orang dinyatakan hilang. Bencana juga merusak rumah, kendaraan, dan ternak warga.

Sementara itu, dampak berat lainnya adalah kerusakan delapan titik jembatan. Dua jembatan vital, Teodhae 1 dan Teodhae 2 di Desa Sawu, putus total. Hal ini memutus akses penghubung antara Desa Sawu dan ibu kota Kecamatan Mauponggo.
Baca Juga: PU Turun Tangan Atasi Banjir Bandang di Nagekeo
Untuk mengatasi hal ini, Dody menyatakan akan memasang jembatan Bailey darurat. Selain itu, sebagai langkah jangka panjang, juga akan dibangun Sabo Dam di bagian hulu sungai untuk mencegah terulangnya bencana.
Tanggap darurat
Sebagai langkah tanggap darurat, Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT telah mengerahkan sejumlah alat berat. Lima ekskavator, empat dump truck, dan satu truck crane telah ditempatkan di lokasi.
Tim di lapangan juga telah memasang rambu peringatan di titik rawan. Bersamaan dengan itu, pemasangan bronjong dilakukan untuk mencegah erosi lebih lanjut.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Nagekeo Simplisius Donatus mengapresiasi kedatangan Menteri PU.
“Kehadiran Bapak Menteri hari ini membuktikan negara, melalui Kementerian PU, hadir ketika rakyat Nagekeo sedang kesulitan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran tersebut membuktikan bahwa Nagekeo tidak sendirian menghadapi musibah ini.
BPJN NTT kini bersinergi dengan tim TNI, Kodam Udayana, untuk mempercepat pembangunan jembatan Bailey. Jembatan Bailey Teodhae 1 sepanjang 30 meter dikerjakan oleh BPJN NTT. Sementara itu, jembatan Bailey Teodhae 2 dengan panjang sama dikerjakan oleh tim Kodam Udayana.









Saat ini, pengerjaan fokus pada jembatan Teodhae 1 yang meliputi galian abutment dan perakitan 2.700 kawat bronjong untuk fondasi.
Pekerjaan fondasi ditargetkan tuntas pada minggu keempat September 2025.
Melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan elemen masyarakat, Kementerian PU memastikan seluruh jalur strategis dan fasilitas publik dapat segera berfungsi normal. (HRZ)
Baca Juga: Begini Progres PU Tangani Banjir Bandang Nagekeo di NTT





