JAKARTA, LINTAS — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menerjemahkan visi Astacita Presiden Prabowo Subianto ke dalam kebijakan PU608, yang menjadi arah baru pembangunan infrastruktur nasional berkeadilan dan berkelanjutan.
Kebijakan ini menargetkan penurunan ICOR di bawah 6, penghapusan kemiskinan menjadi 0 persen. Termasuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 8 persen per tahun pada 2029.
Menteri PU Dody Hanggodo, dikutip dari keterangan tertulis, menjelaskan, PU608 dirancang untuk memastikan investasi publik memberikan manfaat ekonomi yang inklusif dan merata.
“PU608 dibangun atas tiga angka dan satu misi utama, yaitu kemakmuran yang berkeadilan. Setiap rupiah investasi publik harus memperkuat daya tahan nasional di sektor pangan, energi, dan air,” kata Dody di Bandung, Selasa (4/11/2025).
Dalam implementasinya, Kementerian PU menargetkan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 13.849 hektar. Disusul pembangunan 118 kilometer jalan baru, 275 meter jembatan, serta peningkatan sistem air minum berkapasitas 1.250 liter per detik. Selain itu, sistem pengelolaan limbah juga akan ditingkatkan bagi 1.504 rumah tangga di berbagai wilayah.
Menurut Dody, pembangunan infrastruktur tidak hanya berorientasi pada fisik, tetapi juga pemerataan ekonomi. “Infrastruktur adalah instrumen keadilan. Ia membuka akses, mempercepat arus logistik, dan memperkecil kesenjangan,” ujarnya.

Kementerian PU juga mengimplementasikan sejumlah Instruksi Presiden (Inpres), antara lain Inpres No. 2 Tahun 2025 tentang Penguatan Sistem Irigasi Nasional. Kemudian Inpres No 11 Tahun 2025 tentang Konektivitas Jalan Daerah. Lalu Inpres No 14 Tahun 2025 tentang Keseimbangan Ketahanan Pangan, Energi, dan Air.
Program Padat Karya
Selain infrastruktur besar, Kementerian PU memperkuat program padat karya seperti P3TGAI, PISEW, Pamsimas, Sanimas, dan TPS3R. Program-program ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur desa, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat partisipasi warga.
Untuk mendukung Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Kementerian PU membangun fasilitas Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sejumlah daerah. Daerah itu, antara lain Jambi, Banjar, dan Kebumen melalui dukungan CSR BUMN Karya.
Dalam konteks keberlanjutan, Kementerian PU juga mengembangkan infrastruktur ramah lingkungan, termasuk proyek Giant Sea Wall di pesisir utara Jawa sebagai bagian dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) untuk melindungi kawasan pesisir dari rob dan kenaikan muka air laut.
Penerapan teknologi digital seperti Building Information Modelling (BIM) serta penggunaan material ramah lingkungan, seperti aspal plastik dan produk 3R, juga diperluas guna menekan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan. (HRZ)
Baca Juga: Capai Sasaran PU608, Kementerian PU Siapkan Pemimpin Masa Depan





