Penajam Paser Utara, Lintas – Jembatan Bentang Pendek di Pulau Balang, Kalimantan Timur, sepanjang 511 meter dibangun bersisian dengan jembatan lama. Keberadaan jembatan ini akan meningkatkan konektivias Jalan Lintas Selatan Kalimantan yang menjadi jalur utama angkutan logistik di Pulau Kalimantan. Jembatan ini juga menjadi bagian konektivitas menuju Ibu Kota Negara Nusantara.
Demikian disampaikan Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga dikutip dari rilis pers yang diterima Senin (26/6/2023).
“Nanti setelah jembatan ini dioperasikan, tentu sangat bermanfaat untuk membantu mengurangi volume lalu lintas yang tinggi, juga sebagai jalur logistik. Jembatan ini bagian dari jaringan konektivitas menuju IKN,” kata Danis Sumadilaga saat meninjau jembatan duplikasi bentang pendek di Pulau Balang.
Jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang (selesai 2021) berada sekitar 500 meter dari jembatan bentang panjang Pulau Balang. Dibangun berdampingan dengan jembatan lama sepanjang 470 meter yang juga telah rampung pada 2015.
Diberitakan sebelumnya, jembatan bentang panjang Pulau Balang memiliki jarak 804 meter dengan jembatan pendekat sepanjang 167 meter. Adapun akses sepanjang 1.807 meter. Keberadaan jembatan tersebut, menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan ke Panajam Paser Utara. Sebelumnya 4 jam menjadi hanya 1 jam.
Baca Juga: Jembatan Pulau Balang Pangkas Waktu Tempuh dari Balikpapan ke IKN
Rangka Baja
Jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang dibangun dengan tipe rangka baja. Terdiri dari 4 pilar di zona laut dan 4 pilar di zona darat. Konstruksi jembatan mulai dibangun Januari 2023 sesuai kontrak senilai Rp 471 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya-Duta-Jakon (KSO). Saat ini progres fisik pekerjaan sudah mencapai 11,6 persen dengan serapan keuangan 25,5 persen.
Pembangunan jembatan duplikasi yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Penajam Paser Utara ini juga akan meningkatkan konektivitas Jalan Lintas Selatan Kalimantan. Ruas ini menjadi jalur utama angkutan logistik di Pulau Kalimantan. Saat ini, kendaraan dari Balikpapan-Penajam dan akan melanjutkan perjalanan ke Kota Banjarmasin dan kota lainnya harus memutar sekitar 80 km. Waktu tempuh 4 jam.
Alternatif lainnya adalah menggunakan kapal feri dengan waktu penyeberangan sekitar 1,5 jam belum ditambah waktu antre menuju kapal feri. Diharapkan, dengan dukungan jembatan duplikasi ini akan membantu mempersingkat waktu tempuh menjadi satu jam.
Kepala BBPJN Kalimantan Timur Reiza Setiawan mengatakan. duplikasi jembatan bentang pendek Pulau Balang tersambung dengan jalan tol akses ke IKN. Jalan tol Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km yang ditargetkan rampung pada 2024.
“Pembangunan jalan tol menuju IKN tersambung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Jalan ini bagian dari jaringan konektivitas menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara,” kata Reiza. (HRZ)