JAKARTA, LINTAS – PT MRT Jakarta resmi menjalin kemitraan strategis dengan Kopi Tuku dalam program hak penamaan (naming rights) Stasiun Cipete Raya. Dengan kerja sama ini, stasiun yang berada di kawasan Cipete tersebut kini bernama Stasiun Cipete Raya Tuku.
Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta, Farchad Mahfud, menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi wujud nyata keterbukaan MRT terhadap brand lokal.
“Kami berharap kemitraan ini dapat menciptakan antusiasme baru. Bahwa siapapun bisa bermitra dengan MRT, terutama brand-brand lokal yang ingin berkembang bersama kami,” ujar Farchad dalam acara peresmian, Jumat (31/1/2025) di Stasiun MRT Cipete Raya Tuku.
Menurutnya, Cipete merupakan area destinasi yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan adanya hak penamaan ini, MRT Jakarta ingin menghadirkan berbagai pelayanan baru di kawasan tersebut serta memperkuat integrasi dengan komunitas sekitar.
Founder Kopi Tuku, Andanu Prasetyo, mengungkapkan bahwa keterlibatan Tuku dalam kerja sama ini bukan sekadar strategi pemasaran, tetapi sebuah simbol perjalanan dan kolaborasi.
Ia mengaku membutuhkan waktu 6 tahun untuk bisa mewujudkan kerja sama ini. Menurut Andanu, bukan tanpa alasan bagi pihaknya memilih Stasiun Cipete Raya, melainkan karena kawasan Cipete Raya menjadi kawasan pertama bagi Toko Kopi Tuku hingga saat ini.
“Bagi kami, ini adalah kado ulang tahun ke-10 Tuku. Cipete adalah tempat di mana kami tumbuh, dan kami ingin merayakan perjalanan ini bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Andanu menambahkan bahwa sejak lama ia membayangkan memiliki kedai kopi yang terintegrasi dengan sistem transportasi publik, seperti yang umum ditemui di luar negeri.
“Dari sejak MRT pertama kali beroperasi, kami sudah berimajinasi untuk bisa menjadi bagian dari ekosistemnya. Setelah enam tahun menabung dan membangun Tuku, akhirnya impian itu terwujud,” tuturnya.
Ketika ditanya mengenai besaran investasi yang dikeluarkan Tuku dalam kerja sama ini, Andanu memilih untuk tidak mengungkapkan detailnya.
Namun, ia menekankan bahwa yang lebih penting adalah bagaimana proses panjang yang dilalui dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain.
“Kami ingin menunjukkan bahwa sebuah bisnis kecil bisa tumbuh dan menjadi mitra dalam proyek sebesar ini,” tegasnya.
Peluang Kolaborasi
Farchad Mahfud juga menegaskan bahwa MRT Jakarta selalu terbuka bagi berbagai sektor usaha yang ingin menjalin kerja sama, baik dari industri Food and Beverage, properti, hingga elektronik. Saat ini, ada delapan stasiun MRT yang telah memiliki hak penamaan oleh berbagai brand.
“Kami ingin membangun ekosistem transportasi yang lebih dari sekadar sarana mobilitas, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup urban. Melalui kerja sama seperti ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak brand lokal untuk berpartisipasi,” jelas Farchad.
Selain hak penamaan, MRT Jakarta juga tengah mengembangkan berbagai program berbasis transit-oriented development (TOD), serta event activation di beberapa stasiun, termasuk Cipete Raya.
Dengan demikian, pengguna MRT tidak hanya mendapatkan pengalaman perjalanan yang nyaman tetapi juga menikmati berbagai aktivitas menarik di dalam area stasiun. (CHI)
Baca Juga: Bayar Tiket MRT Jakarta Sudah Bisa Pakai GoPay





