BANTEN, LINTAS – Ikatan Pensiunan Pekerjaan Umum (IPPU) Tangerang Raya menggelar kegiatan gathering dan pemotretan kalender IPPU 2026 di Bendungan Karian, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (4/11/2025). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 anggota IPPU dan dipimpin langsung oleh Ketua IPPU Tangerang Raya, Nicodemus Daud.
Dalam sambutannya, Nicodemus menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting untuk mempererat kebersamaan antaranggota sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap hasil karya pembangunan yang dirintis oleh insan Pekerjaan Umum.
“Bendungan Karian adalah salah satu bukti nyata karya besar Kementerian PU. Kami para pensiunan merasa bangga pernah menjadi bagian dari perjalanan panjang pembangunan negeri ini,” ujar Nicodemus Daud di sela kegiatan.
Simbol Kemajuan Infrastruktur Banten
Rombongan berangkat dari Bintaro Tangerang Selatan menuju Lebak dan menempuh perjalanan sekitar dua jam. Setibanya di simpang tiga Desa Pasirtanjung, peserta disambut oleh gapura berbentuk Angklung, simbol budaya khas Sunda, dan tugu Leuit, lambang kemandirian pangan masyarakat Baduy.
Dari titik tersebut, perjalanan dilanjutkan menuju pusat kawasan Bendungan Karian sejauh lima kilometer. Di pintu gerbang utama, rombongan disambut oleh petugas keamanan setempat serta patung Badak Bercula Satu, fauna ikonik asal Ujung Kulon, yang menjadi simbol kebanggaan Provinsi Banten.
Setibanya di lokasi, rombongan disambut oleh tim Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau–Ciujung–Cidurian (BBWS C3) dan diarahkan menuju Karian Dam Command Center untuk mendengarkan paparan dari PPK Bendungan 2 BBWS C3 Karian, Zulfan Arief Mustafa yang memaparkan profil, fungsi, dan manfaat bendungan tersebut.
Dalam paparannya, Zulfan menjelaskan bahwa Bendungan Karian dibangun sejak tahun 2015 dan rampung pada 2024 dengan anggaran sebesar Rp 2,27 triliun. Bendungan ini memiliki volume tampungan 315 juta meter kubik dengan luas genangan 1.773 hektar, serta berfungsi sebagai sumber air baku utama bagi warga DKI Jakarta dan Provinsi Banten.
Selain penyediaan air baku, Bendungan Karian juga memiliki manfaat besar lainnya: Mengairi 22.000 hektar lahan pertanian; Mereduksi banjir hingga 60,8 juta meter kubik di wilayah hilir; Menghasilkan listrik tenaga mikrohidro berkapasitas 1,8 MW,
Serta menyediakan air baku melalui Intake Karian (5,5 m³/detik) dan Intake Ciuyah (9,1 m³/detik) untuk wilayah Serang, Cilegon, Tangerang, hingga Jakarta Barat dan Kabupaten Bogor.
Menjadi Agenda Rutin
Antusiasme peserta terlihat dalam sesi tanya jawab yang berlangsung hangat. Para anggota IPPU mengapresiasi penjelasan teknis yang diberikan serta kagum akan peran bendungan dalam mendukung ketahanan pangan, energi, dan pengendalian banjir di wilayah Banten.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin. Selain menambah wawasan tentang hasil pembangunan infrastruktur, juga mempererat ikatan silaturahmi antaranggota,” tambah Nicodemus Daud.
Usai kunjungan ke Bendungan Karian, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Lama Banten untuk menikmati suasana sejarah kota tua. Acara diakhiri dengan pembagian doorprize dan sesi foto bersama sebelum rombongan kembali ke Jakarta. (ROY/PAH)
