Home Berita IATPI: Investasi Air Bersih Bisa Raup Cuan Jangka Panjang

IATPI: Investasi Air Bersih Bisa Raup Cuan Jangka Panjang

Share

KARAWANG, LINTAS – Selama ini, proyek air bersih sering dipandang sebagai kegiatan sosial tanpa imbal hasil. Namun, Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) membantah anggapan itu. Menurut mereka, investasi di sektor air bersih justru menyimpan potensi keuntungan jangka panjang yang belum banyak dilirik pelaku usaha konstruksi.

Ketua Umum IATPI, Endra Saleh Atmawidjaja, menyampaikan hal ini saat memimpin kegiatan Professional Tour From Source to Tap di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Cibeet, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025).

“Air itu hak dasar, tapi yang kita jual dalam proyek ini adalah keandalan layanan dan kemudahan akses. Jika dikelola dengan baik, sektor ini bisa balik modal dalam lima tahun. Empat tahun pertama memang berat, tapi setelah itu bisa stabil dan menguntungkan,” ungkap Endra di hadapan peserta yang mayoritas berasal dari perusahaan konstruksi.

IATPI mengajak para peserta tur—termasuk dari perusahaan BUMN dan swasta nasional—untuk meninjau langsung proyek-proyek strategis air minum, seperti Waduk Jatiluhur, IPA Cibeet dan Bekasi, Reservoir Cilincing, hingga jaringan sambungan rumah tangga (SR) di Kampung Bambu Kuning, Jakarta Timur.

Salah satu contoh sukses disoroti IATPI adalah WIKA Tirta Jaya Jatiluhur, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang mampu mengubah proyek air minum menjadi lini bisnis yang berkelanjutan. Melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), mereka memfasilitasi penyediaan air bersih untuk jutaan penduduk Jabodetabek.

Endra mengingatkan bahwa perusahaan konstruksi selama ini terlalu fokus pada jalan tol, properti, atau kawasan industri. Padahal, sektor air bersih memiliki pasar yang tak pernah mati, karena kebutuhan air akan selalu ada.

“Air bukan hanya kebutuhan pokok, tapi peluang ekonomi yang belum tergarap maksimal. Perusahaan konstruksi harus mulai melirik sektor ini dengan pendekatan bisnis, bukan cuma sosial,” tegas Endra.

Baca Juga: IATPI Buka Peluang Bisnis Air Minum Lewat Tur Edukasi From Source to Tap

Data Kementerian PUPR menunjukkan, hingga 2024 cakupan layanan air minum aman di Indonesia baru mencapai 20 persen. Pemerintah menargetkan 100 persen cakupan pada tahun 2045. Untuk itu, dibutuhkan investasi besar dan dukungan SDM kompeten.

Melalui program ini, IATPI tak hanya mendorong investasi, tapi juga pelatihan dan sertifikasi teknis demi memastikan proyek air bersih berjalan optimal secara teknis dan komersial.

“Ini bukan hanya soal membangun IPA atau pipa distribusi, tapi bagaimana kita membangun sistem yang bertahan puluhan tahun ke depan,” kata Endra.

Kegiatan Professional Tour From Source to Tap berlangsung selama dua hari, 18–19 Juni 2025. Tur ini menjadi wahana edukatif yang mempertemukan pemerintah, swasta, dan akademisi untuk melihat langsung rantai pasok air minum dari sumber hingga sambungan rumah tangga. (GIT)

Share

Leave a Comment

ARTIKEL TERKAIT