JAKARTA, LINTAS — Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tengah menjadi sorotan publik setelah kehadirannya di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto pada 15 Oktober 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Diana dilaporkan diminta untuk turut serta dalam pemerintahan baru sebagai pembantu presiden di bidang infrastruktur. Hingga tulisan ini dibuat, belum ada kepastian pos Diana akan ditempatkan.
Keterlibatan Diana dalam lingkaran pemerintahan mendatang menandai posisi strategisnya dalam pembangunan masa depan Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur yang merupakan salah satu prioritas utama Prabowo-Gibran.
Diana Kusumastuti bukanlah nama baru di ranah pembangunan infr,astruktur nasional. Sejak diangkat menjadi Dirjen Cipta Karya pada Desember 2020, Diana telah memainkan peran kunci dalam sejumlah proyek besar, termasuk megaproyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Asian Games 2018, Piala Dunia U-17, penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), hingga pembangunan sejumlah infrastruktur strategis seperti Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan pasar untuk mendukung perekonomian.
Pada tahun 2023, di bawah kepemimpinannya, Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10,38 triliun untuk pembangunan infrastruktur air minum, sanitasi, dan pengembangan kawasan di IKN.
Proyek ini merupakan salah satu upaya besar pemerintah untuk memperkuat fondasi infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia.
Selain itu, Diana juga bertanggung jawab atas berbagai proyek pembangunan kawasan permukiman di seluruh Indonesia, mencakup peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.
Pengalaman panjang Diana dalam memimpin proyek-proyek strategis membuatnya dinilai sangat cocok untuk memegang peran penting dalam kabinet Prabowo-Gibran yang akan datang.
Profil
Lahir di Surakarta pada tahun 1967, Diana Kusumastuti memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang teknik.
Ia meraih gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Diponegoro pada tahun 1991, sebelum melanjutkan pendidikan Magister Teknik Studi Pembangunan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2004.
Dengan latar belakang akademis yang mumpuni, Diana telah berkiprah dalam dunia pembangunan infrastruktur selama bertahun-tahun.
Selain jabatannya di Kementerian PUPR, Diana juga memegang posisi penting di sektor BUMN. Pada 31 Januari 2023, ia diangkat sebagai Komisaris PT Brantas Abipraya (Persero), salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia.
Penunjukan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN, yang menunjukkan tingginya kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas Diana dalam bidang infrastruktur.
Transparansi Harta Kekayaan
Sebagai pejabat publik, Diana Kusumastuti juga melaporkan harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dipublikasikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan data e-LHKPN, (Tanggal Penyampaian/Jenis Laporan – Tahun: 28 Februari 2024/Periodik – 2023), Diana memiliki total harta kekayaan senilai Rp 6.392.251.463. Aset-aset tersebut terdiri dari:
- Tanah dan Bangunan senilai Rp 2.240.000.000, yang mencakup beberapa properti, antara lain:
- Sebuah tanah dan bangunan di Bekasi seluas 110 m²/80 m² senilai Rp 270.000.000.
- Properti kedua di Bekasi dengan luas 367 m²/300 m² senilai Rp 700.000.000.
- Tanah dan bangunan seluas 72 m²/45 m² di Bandung dengan nilai Rp 620.000.000.
- Tanah warisan di Surakarta seluas 240 m² senilai Rp 650.000.000.
- Alat Transportasi dan Mesin senilai Rp 669.600.000, berupa mobil Honda RW1D-1.5 TC Prestige CVT CKD/CR-V keluaran 2023 yang dibeli dari hasil usaha sendiri.
- Kas dan Setara Kas senilai Rp 3.482.651.463.
Yang menarik, Diana tidak mencantumkan harta bergerak lainnya, surat berharga, atau hutang dalam laporannya. Total kekayaan Diana tetap di angka Rp 6.392.251.463, yang menunjukkan transparansi serta keterbukaannya dalam melaporkan kekayaan sesuai dengan regulasi.
Harapan di Pemerintahan Baru
Sebagai calon anggota kabinet dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, Diana Kusumastuti diharapkan melanjutkan perannya sebagai arsitek utama dalam pengembangan infrastruktur nasional.
Pengalaman dan keahliannya yang luas di bidang teknik dan pembangunan, ditambah dengan rekam jejak dalam mengelola proyek-proyek besar seperti IKN, menjadikannya sosok kunci dalam mempercepat agenda infrastruktur di bawah kepemimpinan Prabowo.
Dalam pemerintahan yang baru, Diana berpotensi memimpin upaya pengembangan lebih lanjut di sektor transportasi, energi, serta perumahan rakyat, yang sejalan dengan visi Prabowo untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan terhubung secara modern.
Kekayaan dan keterampilan manajerial yang ia miliki akan menjadi faktor pendukung kuat dalam menciptakan infrastruktur yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.
Dengan segala pengalaman dan dedikasi yang telah ditunjukkannya, Diana Kusumastuti siap membawa perubahan besar dalam lanskap pembangunan nasional, menegaskan posisinya sebagai salah satu tokoh penting dalam membangun masa depan infrastruktur Indonesia. (GIT)