JAKARTA, LINTAS — Aparatur sipil negara (ASN) yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Juli 2024 tidak perlu repot membeli perabotan karena dibangun secara fully furnished. Berikut berbagai fakta terkait hunian ASN yang dikumpulkan Lintas dari berbagai sumber.
Dari 47 menara hunian ASN, 29 menara dengan 1.740 unit hunian untuk ASN dan 18 menara sisanya dengan 1.080 unit hunian akan ditempati oleh TNI/Polri.
Bangunan hunian ASN berbentuk rumah susun dengan rata-rata tinggi 12 lantai.
Karena unit hunian ini adalah rumah dinas, setiap ASN penghuni akan dikenai tarif sewa. Hingga sekarang, tarif sewanya belum ditentukan.
Setiap unit hunian ASN memiliki luas 98 meter persegi. Unit hunian ini terdiri dari 3 kamar tidur, dua kamar mandi, dapur, dan ruang servis.
ASN yang menempati unit ini tidak perlu lagi membeli perabotan karena semua sudah disediakan (fully furnished).
Informasi dari website Kementerian PANRB, pada ruang tamu disediakan furnitur berupa satu set sofa dengan meja berbentu bundar. Satu set pesawat televisi lengkap dengan tempatnya juga disediakan.
Di ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan dilengkapi dengan satu meja makan dengan lima kursi. Sebuah kulkas dua pintu juga disediakan di ruang makan.
Sementara kamar tidur dilengkapi dengan satu set tempat tidur berukuran queen. Kamar tidur juga dilengkapi dengan televisi dan penyejuk ruangan (AC). Adapun lantai dilapisi dengan vinyl bermotif kayu.
Kamar mandi dengan konsep kering dan basah di mana area shower tertutup dengan partisi kaca. Tersedia juga wastafel dengan dengan cermin dan toilet duduk.
Skema KPBU
Pembangunan hunian ASN ini menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Dua investor nasional, yaitu Konsorsium PT Perintis Triniti Properti Tbk (Konsorsium Triniti) dan PT Nindya Karya menangani pembangunan rumah susun hunian ASN. Konsorsium Triniti berinvestasi Rp 1,8 triliun untuk 7 menara. Sementara Nindya berinvestasi Rp 1,42 triliun untuk 8 menara.
Tiga investor sebelumnya telah mendapatkan Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP), yaitu adalah PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon), Konsorsium Nusantara (RBN CCFG) dan Korean Land and Housing Corporation (KLHC).
Menurut pihak Otorita IKN, pada 2024 hunian hanya bisa menampung 16.990 orang ASN.
Terkait konstruksi, menurut Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, dilakukan dengan hibrida, yakni sistem volumentrik dan baja konvensional.
Konstruksi baja konvensional digunakan untuk tangga darurat, core lift, dan koridor dan podium. Sementara modul volumetrik dipasang menggunakan crane dan ditumpuk di atas podium dan akan ditambah facade di bagian luar.
Pada Jumat (1/3/2024), Presiden Jokowi melakukan seremoni akhir atau topping off sebagai simbol rusun hunian ASN memasuki tahap penyelesaian. (HRZ)
Baca Juga: Jokowi: ASN Siap Pindah ke IKN, 47 Tower Hunian Jadi Akhir November