Jakarta, Lintas – Pengamat Telekomunikasi dan Transportasi Hendrowijono mengaku cukup kesal terhadap pencurian komponen prasarana kereta cepat Jakarta-Bandung yang kerap terjadi di jaringan kereta api saat dihubungi oleh Majalah Lintas pada Minggu (11/6/2023).
“Saya baca berita ini (tentang pencurian) sehari lalu dan kesal sekali. Sebab, pencurian kerap terjadi di jaringan kereta api dengan alasan sederhana, yakni ekonomi,” kata Hendrowijono.
Hendro menambahkan, baut rel kalau dijual kiloan murah sekali. Akan tetapi, baut rel itu sangat berperan dalam pengoperasian kereta. Karena baut mengikat rel tetap pada bantalannya sehingga kalau baut diambil, rel menjadi tidak kokoh dan saat dilewati kereta api bisa bergeser. Kereta akan terguling dan menimbulkan korban jiwa.
“Konyolnya salah satu pencurinya adalah petugas satpam yang justru harus menjamin keamanan prasarana kereta api itu. Pelakunya dihukum berat, supaya menimbulkan efek jera dan menjadi contoh calon pencuri agar tidak melakukan hal yang sama,” kata Hendrowijono.
Pelaku Ditangkap
Polres Karawang berhasil mengamankan 6 orang yang diduga mencuri prasarana KCJB seperti kabel tembaga, baut, dan penambat rel. Enam tersangka tersebut akan dikenakan tindakan pencurian dengan pemberatan sebagaimana diatur dalam Pasal 363 KUHP dengan ancaman dengan Pidana Penjara Paling Lama 7 Tahun.
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan, KCIC berterima kasih kepada Kepolisian khususnya Polres Karawang yang telah berhasil menangkap pelaku serta secara tegas memproses hukum sesuai undang-undang yang berlaku untuk menimbulkan efek jera
“KCIC mengecam kejadian pencurian ini karena selain merugikan juga dapat membahayakan perjalanan Kereta Api Cepat jika nantinya sudah beroperasi. Masyarakat diminta untuk tidak masuk, merusak, hingga mengambil prasarana KCJB,” ujar Emir dikutip dari situs resmi KCIC.co.id.
Selama masa konsutruksi, pengamanan proyek KCJB menjadi tanggung jawab kontraktor proyek. KCIC juga telah berkolaborasi dengan TNI dan Polri dalam rangka memperkuat proses pengamanan di berbagai wilayah.
KCIC bersama kontraktor dan TNI-Polri telah dan akan terus meningkatkan pengamanan dan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat yang ada di trase KCJB agar kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.
Emir menambahkan, meski ada kejadian ini, progres pembangunan KCJB terus berjalan sesuai rencana dan akan terus dipercepat jelang target operasional yang ditetapkan. Testing dan Commissioning terus dilakukan untuk memastikan KCJB dapat beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km/jam. (MDF)