JAKARTA, LINTAS— Dua bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil dan Pramono Anung mengungkapkan rencana untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Pramono Anung yang diusung PDIP sebagai Cagub DK Jakarta menmenegaskan pentingnya perpanjangan jalur transportasi umum seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan Jaklingko sebagai solusi mengatasi kemacetan ibu kota.
Menurutnya, upaya ini bertujuan memudahkan mobilitas warga dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi,dikutip dari metrotvnews.com.
“Perpanjangan jalur transportasi umum ini sangat penting. Selain memudahkan akses, kita juga perlu mengurangi frekuensi penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta. Penambahan jalur Kereta Rel Listrik (KRL) juga akan menjadi salah satu solusi,” kata Pramono dalam sebuah wawancara.
Ia menekankan bahwa wilayah-wilayah penyangga seperti Bekasi, Bogor, dan Tangerang masih belum dilayani secara optimal, terutama pada jam-jam sibuk.
“Saat pagi, kemacetan masih sering terjadi di jalur masuk dari Bekasi ke Jakarta Timur meski ada LRT dan TransJakarta. Karena itu, kita perlu memperpanjang jalur MRT, LRT, dan TransJakarta agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan,” ujarnya.
Pramono juga menyatakan bahwa program Jaklingko, yang dirintis oleh Anies Baswedan saat menjabat sebagai gubernur, akan dilanjutkan dan disempurnakan jika ia terpilih.
“Jaklingko yang digagas Mas Anies adalah terobosan yang baik. Namun, masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal frekuensi layanan dan penambahan koridor baru,” tuturnya.
Sementara itu, Ridwan Kamil yang diusung sejumlah partai Koalisi Indonesia Maju serta PKS, juga mengungkapkan rencana strategis mereka dalam menangani kemacetan ibu kota.
Dalam pertemuan dengan mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso, Ridwan Kamil menekankan pentingnya memperluas rute TransJakarta hingga wilayah aglomerasi, seperti Bekasi, Bogor, dan Tangerang.
“Kita harus melayani jutaan orang yang bekerja di Jakarta, tetapi tinggal di wilayah aglomerasi. Dengan memperluas rute TransJakarta, kita dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi mereka,” kata Ridwan Kamil setelah pertemuan di kediaman pribadi Sutiyoso di Jatisampurna, Bekasi, Kamis (12/9/2024), yang dilansir dari tempo.co.
Ia mengapresiasi peran Sutiyoso dalam memperkenalkan sistem transportasi bus di Jakarta, khususnya TransJakarta pada 2002.
“Banyak hal baik yang muncul di zaman Pak Sutiyoso, terutama soal transportasi berbasis bus. Kita akan lanjutkan dan kembangkan lebih jauh,” kata RK, sapaan Ridwan Kamil.
Dalam pertemuan tersebut, Sutiyoso memberikan beberapa nasihat kepada Ridwan Kamil dan Suswono menjelang Pemilihan Gubernur 2024.
Sutiyoso mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus menguasai komunikasi dengan masyarakat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan secara humanis.
“Jangan terlalu banyak drama dalam penyelesaian masalah. Utamakan pendekatan kemanusiaan,” kata Ridwan Kamil mengutip pesan dari Sutiyoso.
Pertemuan yang berlangsung selama 90 menit itu juga membahas berbagai isu klasik yang masih relevan hingga kini, seperti kemacetan dan banjir.
“Pengalaman Pak Sutiyoso sebagai Gubernur Jakarta sejak 1997 hingga 2007 sangat berharga. Banyak masalah yang dulu dihadapi, seperti kemacetan dan banjir, masih menjadi isu utama saat ini,” tambah Ridwan Kamil.
Baik Pramono Anung maupun Ridwan Kamil menempatkan transportasi sebagai fokus utama dalam kampanye mereka untuk Pilkada Jakarta 2024.
Keduanya sepakat bahwa perlu ada inovasi dan keberlanjutan dalam pengembangan transportasi umum guna mengurangi kemacetan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta.
Dengan penambahan dan perluasan jalur transportasi, mereka berharap Jakarta dapat menjadi kota yang lebih teratur, efisien, dan ramah lingkungan bagi semua warganya. Kita tunggu saja. (CHI)