Lintas – Apa yang terjadi di jalan raya seusai turun hujan? Becek, air tergenang, atau banjir kerap kita temui di jalan raya setelah diguyur hujan. Kondisi yang bisa bikin kesal, bukan? Semua itu terjadi bisa saja karena kualitas aspal yang buruk. Nah, Lafarge Tarmac, perusahan asal Inggris, punya solusinya. Solusi yang ditawarkan oleh Lafarge Tarmac tersebut berupa produk bernama Topmix Permeable. Aspal canggih produksi Tarmac ini mampu menyerap air yang menggenang di jalan secara cepat.
Lapisan berpori
Topmix Permeable bukan produk kacang-kacangan. Lafarge Tarmac mengklaim, Topmix Permeable mampu menyerap 1.000 liter per m2 hanya dalam waktu satu menit. Dalam sebuah video memperlihatkan uji coba Topmix Permeable di sebuah lahan parkir. Dalam uji coba itu, Topmix Permeable terbukti mampu menyerap 880 galon atau 4.000 liter air dalam waktu sekitar satu menit. Bak sulap, sebagian besar air menghilang tak lama setelah jatuh ke permukaan aspal.
Lantas, apa yang membuat Topmix Permeable bisa menyerap air secepat itu? Jawabannya adalah adanya lapisan aspal berpori di paling atas permukaannya. Lapisan aspal berpori ini memungkinkan air mengalir melalui matriks kerikil yang relatif besar menuju bagian yang lebih berongga di bawahnya.
Pada bagian paling bawah Topmix Permeable dibuat saluran drainase. Saluran ini berguna untuk memastikan air terbuang ke saluran pembuangan. Dengan begitu, genangan air atau banjir sekalipun lebih mudah teratasi.
Memiliki sejumlah kelebihan
Walau terkesan canggih, Topmix Permeable bukanlah teknologi baru. Teknologi ini sudah digunakan di sebagian besar ibu kota di Eropa sejak tahun 1800-an. Tapi, perkembangan penggunaannya paling masif memang di Inggris dan Skotlandia.
Aspal berpori ini telah dikembangkan sebagai tanggapan atas kekhawatiran pengelolaan risiko banjir akibat pengembangan perkotaan, area komersial yang meluas, dan kapasitas sistem drainase yang buruk. Lebih menarik lagi, aspal canggih Topmix Permeable dari Tarmac juga memiliki sejumlah kelebihan lain, yakni
- Membantu mengurangi pemanasan aspal dalam cuaca panas
- Biaya yang lebih murah karena memangkas biaya pemeliharaan
- Pembuatannya cukup mudah
- Dapat diaplikasikan baik untuk jalan raya, jalan sepeda, trotoar, tempat parkir, maupun lapangan olahraga
- Jalan yang lebih aman tercipta karena lebih sedikit genangan air sehingga mengurangi risiko hydroplaning
- Ada pengurangan risiko banjir bandang
- Ada pengurangan dampak pada siklus air alami
- Ada pengurangan biaya pengelolaan air hujan
- Tidak ada izin perencanaan yang diperlukan dalam aplikasi domestik, seperti jalan masuk. (SA)
Baca juga:
Mengenal MLFF, Siap-Siap yang Sering Lewat Jalan Tol!
Pemanfaatan Teknologi 3D Printing untuk Bangun Rumah Khusus