Begitu tiba di Bandara Rendani, Manokwari, Senin (13/11/2023) pukul 09.55, Dipriyadusi, jurnalis majalah Lintas, kebingungan. Pesan WA yang dikirimkan tak kunjung dapat centang di telepon seluler miliknya.
Sambil menunggu barang bagasi, Dipriyadusi–akrab dipanggil Dusi–sibuk bolak-balik matikan dan hidupkan ponselnya. Ia berpikir ponselnya berasalah. Usahanya tak juga berhasil
“Bagaimana ini, pesan tak terkirim-kirim,” kata Dipriyadusi sedikit panik.
Padahal, ia mesti mengabari Ricardo Panjaitan, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Umum BPJN Papua Barat, yang sudah janjian menjemput saat sudah di pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar sebelumnya.

Setelah mendapatkan barang bagasi, Dipriyadusi keluar dan berusaha lagi menghubungi Pak Ricardo. Gagal lagi.
Beruntung saat menggunakan nomor Lintas yang lain, Ricardo yang menjemput bersama Taufik Silalahi langsung tersambung.

“Nomor Pak Dusi kayaknya XL ya? Ricardo bertanya. Nomor XL di sini tak ada jaringannya.
“Pantes saja nomor saya enggak bisa-bisa dari tadi,” kata Dipriyadusi.
Menurut Ricardo, di Manokwari ini provider Telkomsel saja yang ada jaringan.
Beruntungnya, Dipriyadusi membawa satu ponsel jadulnya yang menggunakan nomor Telkomsel.
Wajahnya langsung bersinar karena dengan begitu ia kembali bisa terhubung dengan teman-temannya, dengan komunitasnya.
Meskipun begitu, ini masih menyisakan persoalan lain. Nomor teman-temannya harus ditambahkan satu per satu ke nomor telkomselnya.
“Wah, repot lagi saya. Mesti tambahi satu satu nomor orang ke daftar kontak sim telkomsel,” Sabar ya Pak Dusi, ini cobaan.
Jadi, Anda yang ingin ke Papua Barat, khususnya Manokwari, jangan lupa mempersiapkan kartu sim provider Telkomsel. (HRZ)