JAKARTA, LINTAS — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengoptimalkan fungsi Sabo Dam Menayu di Sungai Pabelan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tidak hanya sebagai pengendali sedimen vulkanik, tetapi juga untuk memperkuat sistem irigasi pertanian. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah mempercepat pengendalian banjir dan ketahanan air nasional.
Selain menahan material vulkanik dari Gunung Merapi, sabo dam tersebut kini mengalirkan air ke lahan-lahan pertanian di hilir. Dengan sistem irigasi yang lebih stabil, petani dapat menanam lebih dari satu kali setahun.
“Sabo dam bukan hanya bangunan pengendali sedimen, melainkan juga sumber kehidupan bagi petani. Dengan sistem irigasi yang lebih terjamin, hasil panen meningkat dan ekonomi desa ikut bergerak,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo di Jakarta, Minggu (26/10/2025), dalam keterangan tertulis.



Proyek senilai sekitar Rp 19,9 miliar dari APBN ini dibangun sejak 2022. Fasilitas itu kini mengairi 40 hektar lahan di Desa Adikarto dan Progowati, mendukung irigasi Sabo Dam Sokorini seluas 33 hektar. Termasuk irigasi Tanjung seluas 2 hektar.
Menurut Dody, pemanfaatan infrastruktur seperti Sabo Dam Menayu sejalan dengan visi Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan kemandirian pangan dan pembangunan perdesaan. “Kami ingin memastikan air tersedia, sawah tetap produktif, dan petani hidup lebih sejahtera,” ujarnya.
Rencana induk
Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak telah membangun 277 unit sabo dam di lereng Merapi yang tersebar di 15 sungai utama. Berdasarkan rencana induk pengendalian lahar dan sedimen 2017, masih dibutuhkan sekitar 90 unit tambahan untuk memperkuat sistem pengendalian banjir.
Kepala Desa Menayu, Arwanto, mengatakan, keberadaan sabo dam juga meningkatkan akses warga. “Selain untuk irigasi, sabo dam ini menjadi jembatan penghubung dua desa dan membuka potensi wisata air,” ujarnya.
Pemerintah akan terus memperluas pembangunan sabo dam di wilayah rawan bencana sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya air terpadu. Upaya ini diharapkan memperkuat ketahanan air dan pangan menuju Indonesia yang lebih tangguh terhadap banjir. (HRZ)
Baca Juga: 9 Sabo Dam Akan Dibangun di Lereng Marapi untuk Cegah Banjir Lahar



