JAKARTA, LINTAS – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyiapkan rekayasa lalu lintas di Penyeberangan Merak-Bakauheni saat arus mudik Lebaran 2024.
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyetujui bahwa pentingnya koordinasi dan kolaborasi untuk pengelolaan angkutan Lebaran yang lebih baik di tahun ini. Salah satu buktinya adalah dengan penetapan Surat Keputusan Bersama (SKB).
“Kami telah menyiapkan beberapa Cara Bertindak (CB) untuk mengatur arus lalu lintas yang ke arah Pelabuhan Penyeberangan baik di wilayah Banten atau Lampung. Diharapkan nanti di lapangan semua petugas bisa berkoordinasi dan membantu masyarakat untuk mengarahkan Pelabuhan yang akan dituju sesuai yang tertera pada tiket,” kata Aan Suhanan.
Ia menuturkan pihaknya akan melakukan koordinasi di beberapa titik delaying system dan buffer zone yang disediakan oleh PT ASDP, seperti di Rest Area KM 43 A dan KM 68 A pada ruas Jalan Tol Tangerang-Merak serta lahan PT Munic Line pada ruas jalan Cikuasa Atas.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengatakan sarana dan prasarana akan dipersiapkan dengan baik mengingat kemungkinan volume kendaraan meningkat dibandingkan tahun lalu.
“Pada angkutan lebaran tahun lalu V/C Ratio sebesar 0,57. Tahun ini diharapkan bisa lebih baik karena ada skema penundaan perjalanan dan juga buffer zone,” ujar Hendro saat Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2024 Lintas Penyeberangan Merak-Bakauheni di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Kamis (14/3/2024) dari keterangan Kemenhub, Jumat (15/3/2024).
Pelabuhan Bantuan
Menurut Hendro, pada libur Lebaran nanti ada beberapa pelabuhan perbantuan untuk memecah kepadatan kendaraan, seperti pengoperasian Pelabuhan Ciwandan, BBJ Bojonegara, BBJ Muara Pilu dan Pelabuhan Indah Kiat (emergency) yang mengarah ke Pulau Sumatera.
Adapun pada 3 April 2024 pukul 00.00 WIB sampai 9 April 2024 pukul 24.00 WIB penumpang pejalan kaki, kendaraan golongan IV a sampai golongan VI a akan melalui Pelabuhan Merak.
Sedangkan Pelabuhan Ciwandan akan melayani kendaraan Golongan I, II, II, VIb dan VII. Untuk Pelabuhan BBJ Bojonegara akan berfokus pada kendaraan Golongan VIII dan IX.
Nantinya saat pembelian tiket melalui Ferizy baik angkutan orang ataupun angkutan barang sudah akan tercantum lokasi pemberangkatan dari Pelabuhan Merak, Ciwandan atau BBJ Bojonegara sehingga diharapkan tidak ada kendaraan yang memasuki Pelabuhan tidak sesuai peruntukannya.
“Lintas Merak-Bakauheni rencananya akan dioperasikan 55 kapal (ekspres dan reguler), sementara lintas Ciwandan-Bakauheni disiapkan 10 kapal dan BBJ-Muara Pilu akan dilayani 5 kapal,” tutur Hendro.
Ia menambahkan, melihat situasi dan kondisi cuaca seperti sekarang ini, apabila kapal tidak dimungkinkan untuk berlayar harap semua petugas di lapangan berkoordinasi dan kolaborasi.
Agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di satu titik dan apabila dibutuhkan kapal tambahan segera untuk disiapkan.
Di samping itu pada sektor transportasi kereta api yang semula stasiun pemberhentian akhirnya adalah Stasiun Merak dialihkan menjadi ke Stasiun Cilegon.
“Nantinya akan ada shuttle bus untuk pengguna jasa yang dilayani secara gratis,” kata Hendro.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menuturkan untuk mengantisipasi kemacetan diharapkan para pengguna jasa bisa membeli tiket Ferizy jauh-jauh hari atau maksimal di H-1 hari keberangkatan.
Ia menyampaikan pihaknya pun memberlakukan pembatasan pembelian tiket dengan radius larangan.
“Untuk pembelian tiket Pelabuhan Merak sejauh 4,71 km dari titik tengah pelabuhan terluar dan pelabuhan Bakauheni sejauh 4,24 km dari titik tengah pelabuhan terluar,” katanya. (CHI)
Baca Juga: Tersedia Puluhan Ribu Tiket Gratis Kapal Laut untuk Mudik Lebaran