Indramayu, Lintas – Proyek Rehabilitasi, Peningkatan, dan Modernisasi Jaringan Irigasi Salamdarma di Indramayu, Jawa Barat, menggunakan lebih dari 10.000 produk beton. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Salamdarma bertujuan mengatasi sejumlah masalah yang berpotensi terjadi, seperti kekeringan, di Kabupaten Indramayu dan sekitarnya.
Pengerjaan proyek ini dipercayakan kepada PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Nilai kontraknya sebesar Rp 14,52 miliar.
“Pada proyek ini, WSBP menyuplai produk beton lining sebanyak 7.000 batang dan sloof sebanyak 3.500 batang dari Plant Subang, Plant Sadang, dan Plant Karawang,” kata Vice President of Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto dalam keterangan resmi, Jumat (23/6/2023).
Hingga saat ini, total progres produksi pemenuhan order produk sloof dari ketiga plant tersebut sebesar 59,06 persen. Distribusi sloof mencapai 46,31 persen.
Sementara itu, produksi lining mencapai 56,17 persen. Lining yang sudah terkirim mencapai 43,2 persen.
“Kami targetkan selesai seluruh proses suplai pada triwulan III-2023,” tambah Fandy.
Produk sloof dan lining merupakan produk precast. Keduanya adalah suatu kesatuan yang berfungsi sebagai penahan dinding tanah pada proyek infrastruktur antara lain jalan, saluran, dan lain-lain.
Konstruksi Pemancangan
Tidak hanya suplai produk, WSBP juga mengerjakan konstruksi pemancangan produk CCSP sebanyak 1.035 batang dengan menggunakan metode drop hammer.
Pemilihan metode ini karena mudah dalam mengoperasikannya dalam proses pemasangan fondasi. Saat ini, progres produksi dan pengiriman CCSP sudah mencapai 100 persen.
“Untuk progres pemancangan sudah mencapai 100 persen,” kata Fandy.
Metode ini digunakan karena drop hammer merupakan salah satu alat pancang yang menggunakan double drum atau dengan crawler crane. Alat pancang ini berupa palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu di atas tiang. Palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang. (BAS)


