JAKARTA, LINTAS – Pemerintah memastikan program penyediaan rumah layak huni dan terjangkau tetap berlanjut pada 2026. Presiden Prabowo Subianto menegaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 akan menopang pembangunan hingga 770 ribu rumah di seluruh Indonesia.
Dalam pidato penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan yang disiarkan melalui YouTube TV Parlemen, Jumat (15/8/2025), Prabowo menegaskan bahwa Program 3 Juta Rumah tidak berhenti dan akan terus digenjot dengan berbagai skema.
“Total rumah yang dapat dukungan APBN 2026 adalah 770 ribu rumah,” tegas Prabowo.
Pemerintah mengalokasikan Rp45,7 triliun untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yaitu subsidi pembiayaan rumah dengan target 350 ribu unit. Skema ini menjadi tulang punggung agar masyarakat berpenghasilan rendah tetap bisa memiliki rumah.
Baca Juga: Tarif LRT, MRT dan KRL Jabodetabek Hanya Rp80 di 17–18 Agustus 2025, Ini Syaratnya
Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau renovasi rumah dengan kuota hingga 2 juta unit. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp43,6 triliun, mencakup wilayah perkotaan, pedesaan, hingga pesisir.
Dukungan lain datang dari insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk 40 ribu unit rumah komersial. Nilai insentif mencapai Rp3,4 triliun, yang ditujukan untuk menekan harga rumah agar lebih terjangkau.
Prabowo menegaskan, berbagai skema tersebut menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak, terjangkau, sekaligus mendorong pemerataan pembangunan. (GIT)
