Home Berita Menteri PU Jamin Mega Proyek Trans-Papua dan DOB Jalan Terus

Menteri PU Jamin Mega Proyek Trans-Papua dan DOB Jalan Terus

Share

BEKASI, LINTAS – Kabar baik datang dari Tanah Papua! Proyek pembangunan yang ambisius dan krusial, yaitu Jalan Trans-Papua dan pengembangan infrastruktur di Daerah Otonomi Baru (DOB), dipastikan tidak akan terhenti. Pemerintah berkomitmen penuh untuk melanjutkan megaproyek ini sebagai bagian dari upaya besar mewujudkan konektivitas dan pemerataan pembangunan di wilayah timur Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, dengan tegas memastikan kelanjutan program ini. Ia menegaskan bahwa proyek-proyek vital ini menjadi kunci untuk menghilangkan kesenjangan dan membuka potensi ekonomi di Papua.

“Kalau Trans-Papua tetap kita jalankan, sama dengan DOB, tetap kita jalankan. Memang target utama adalah bagaimana Papua ini bisa terhubung sehingga masyarakatnya bisa terhubung sehari-hari,” kata Menteri Dody saat ditemui di Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).

Pernyataan ini memberikan sinyal kuat bahwa pemerintah melihat pembangunan infrastruktur sebagai investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat Papua. Jalan yang tersambung berarti logistik lebih lancar, harga kebutuhan pokok bisa lebih terjangkau, dan mobilitas warga menjadi lebih mudah.

Jurus Baru

Selain melanjutkan proyek pembangunan jalan utama Trans-Papua, pemerintah juga menerapkan strategi yang lebih terfokus. Menteri Dody menjelaskan bahwa mereka akan fokus pada pengembangan wilayah yang berpotensi menjadi sentra ekonomi baru.

“Kemudian Trans-Papua kita akan fokuskan. Kemudian juga pertumbuhan (ekonomi) baru yang ada di beberapa provinsi di Papua, kita juga segera kerjakan,” ujar Dody.

Ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya sebatas membangun jalan, tetapi juga merancang sebuah ekosistem yang memungkinkan munculnya pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai provinsi di Papua, sehingga pembangunan menjadi inklusif dan merata. Jalan Trans-Papua akan menjadi tulang punggung yang menghubungkan sentra-sentra ekonomi tersebut.

Kolaborasi Pusat-Daerah

Komitmen melanjutkan proyek ini semakin diperkuat dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah bergerak mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah Otonomi Khusus (Otsus) Papua.

Menko AHY melakukan rapat koordinasi penting bersama pemerintah daerah se-Papua untuk menyinkronkan langkah-langkah strategis. Dalam pandangannya, pembangunan infrastruktur merupakan fokus utama untuk memperkuat konektivitas dan pemerataan di wilayah paling timur Indonesia.

“Yang menjadi pembahasan pada rapat koordinasi hari ini adalah sinkronisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah se-Papua, khususnya ada empat hal yang kita bahas,” kata AHY, setelah rapat koordinasi bersama Menteri Transmigrasi Iftitah S Suryanagara dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua beberapa waktu lalu.

Pentingnya sinkronisasi ini adalah untuk memastikan bahwa anggaran, perencanaan, dan implementasi proyek infrastruktur berjalan searah antara Jakarta dan pemerintah daerah setempat. Dengan begitu, proyek-proyek strategis ini dapat selesai tepat waktu dan sesuai kebutuhan masyarakat Papua.

4 Kunci Utama Percepatan Pembangunan Papua

Dalam rapat koordinasi tersebut, Menko AHY membeberkan empat agenda besar yang menjadi fokus pemerintah untuk mempercepat pembangunan di Papua. Empat agenda ini adalah kunci yang wajib kita perhatikan karena akan menentukan wajah masa depan pembangunan di sana:

  1. Pengembangan Kawasan Strategis dan Kawasan Ekonomi Baru: Pemerintah berupaya mengidentifikasi dan mengembangkan wilayah-wilayah yang memiliki potensi strategis untuk diubah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, sehingga kekayaan alam Papua dapat diolah dan dimanfaatkan secara maksimal.
  2. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Trans-Papua sebagai Tulang Punggung Konektivitas Darat: Trans-Papua harus diselesaikan sebagai jalur utama yang menopang seluruh pergerakan barang dan jasa di darat.
  3. Integrasi Konektivitas Udara dan Laut untuk Memperlancar Logistik: Trans-Papua tidak bisa berdiri sendiri. Jalur darat harus diintegrasikan dengan jalur udara dan laut. Integrasi ini krusial untuk memperlancar arus logistik serta mobilitas antarwilayah. Jika logistik lancar, biaya transportasi turun drastis.
  4. Pengembangan Kawasan Permukiman serta Transmigrasi di Sepanjang Koridor Trans-Papua: Pembangunan jalan akan membuka akses ke daerah-daerah terisolir. Pemerintah berencana mengembangkan kawasan permukiman dan program transmigrasi di sepanjang koridor Trans-Papua. Langkah ini bertujuan untuk mengaktifkan wilayah tersebut, sehingga jalan yang dibangun tidak menjadi jalan “kosong” dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Menko AHY mengakui bahwa empat agenda penting tersebut memang tidak akan selesai hanya dalam satu kali rapat koordinasi. Namun, ia memastikan bahwa saat ini pemerintah sudah mendapatkan big picture atau gambaran umum dan gambaran luasnya. Ini berarti perencanaan sudah matang, dan tahap selanjutnya adalah implementasi yang efektif di lapangan.

Baca Juga: Kementerian PU Percepat Pembangunan Infrastruktur Sanitasi dan Sampah Nasional

Kepastian dari Menteri PU Dody Hanggodo dan rencana matang yang dipimpin Menko AHY ini seharusnya menghilangkan keraguan. Pembangunan di Papua, melalui proyek Trans-Papua dan DOB, terus melaju kencang demi menciptakan pemerataan dan konektivitas yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia. (GIT)

Share