Tema di atas terasa tepat sekali kalau kita amati perkembangan terkini Indonesia, sebagaimana juga berulang dipaparkan Presiden Joko Widodo beserta pejabat-pejabat di bawahnya termasuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.
Indonesia akan terus melanjutkan usaha ini sebagaimana yang tercermin dalam RAPBN 2023 yang sudah diajukan Presiden ke DPR.
Prestasi yang dicapai Indonesia ini amat menonjol secara global di tengah ancaman Covid-19 dan kemudian imbas-imbas global dari serangan Rusia ke Ukraina, yang menyebabkan demikian banyak negara terpuruk secara ekonomi termasuk negara-negara besar. Utama sekali krisis pangan dan energi global.
Di Indonesia pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, waduk, jaringan irigasi, tetap berjalan lancar.
Maka saat dunia menghadapi krisis pangan global terutama akibat perang di Ukuraina, sehingga pasar global biji-bijian cedera parah, produksi beras Indonesia tetap stabil selama tiga tahun terakhir ini, Indonesia berada dalam posisi bagus dalam ketahanan pangan, malahan dapat tetap mengeskpor ke luar negeri.
Produksi beras Indonesia diprogramkan akan terus meningkat dengan pembangunan waduk, dam, embung, jarigan irigasi, maupun peningkatan kualitas bibit dan cara memproduksi.
Perlu disebut juga pentingnya arti pembangunan jalan akses kawasankawasan wisata prioritas sehingga mempercepat pemulihan sektor pariwisata yang maknanya multieffect termasuk bagi rakyat biasa.
Secara komprehensif makna pembangunan jalan makin luas, angkutan barang dan orang, hubungan antarwilayah, pengembangan kawasan, akses ke daerah terpencil, menyatukan RI, menjaga keutuhan wilayah NKRI, pertahanan, keamanan dan wahana pengembangan teknologi oleh anak bangsa, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam.
Presiden Joko Widodo mengatakan, situasi global masih belum menentu, tapi kita tidak boleh pesimis.
Sudah 77 tahun usia Republik Indonesia, kita harus tetap bekerja keras. Infrastruktur adalah andalan.
Untuk mendapatkan versi lengkapnya (PDF + Cetak), silakan hubungi kami »