JAKARTA, LINTAS — Sepanjang tahun 2024, layanan MRT Jakarta mencatat angka keterangkutan (ridership) sebesar 40.821.425 pelanggan, atau sekitar 111.534 pelanggan setiap harinya.
Angka ini melampaui target 92 ribu pelanggan per hari yang telah ditetapkan untuk tahun tersebut.
Dengan ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti mencapai 99,94 persen, MRT Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan transportasi publik yang andal dan berkualitas.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat atas kepercayaan yang diberikan.
“Kenaikan jumlah pelanggan hingga 13 juta dibandingkan tahun 2023, yang mencatat sekitar 33 juta pelanggan, menjadi bukti nyata bahwa masyarakat semakin percaya pada layanan MRT Jakarta. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan inovasi agar MRT Jakarta menjadi pilihan utama mobilitas sehari-hari,” kata dia dalam web MRT Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Pratomo menjelaskan, memasuki tahun 2025, PT MRT Jakarta menargetkan angka keterangkutan sebanyak 41 juta pelanggan dengan rata-rata harian sekitar 115 ribu pelanggan.
Menurut dia, tren peningkatan ini didukung oleh sejumlah faktor, seperti integrasi antarmoda di sekitar stasiun, kemitraan dengan operator transportasi pengumpan (feeder), dan berbagai program gaya hidup yang diadakan sepanjang tahun.
“Lima stasiun utama yang mencatat tren peningkatan keterangkutan adalah Dukuh Atas BNI, Bundaran HI Bank DKI, Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Istora Mandiri. Integrasi dengan gedung perkantoran, kawasan hunian, serta kemitraan strategis dengan sektor kuliner, hiburan, dan pusat perbelanjaan turut berkontribusi pada pencapaian ini,” tambahnya.
Angkutan Pengumpan
Ahmad Pratomo juga menyoroti pentingnya angkutan pengumpan dalam mendukung peningkatan ridership MRT Jakarta.
“Moda pengumpan memberikan kontribusi sebesar 22–23 persen dari total keterangkutan MRT Jakarta. Dengan integrasi dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat, masyarakat lebih mudah beralih menggunakan transportasi publik,” jelasnya.
Selain itu, keberadaan angkutan pengumpan juga mendorong kebiasaan berbagi kendaraan (ride sharing) di tengah masyarakat.
Sejak Mei 2023, MRT Jakarta telah menambah jam operasional pada akhir pekan, dimulai pukul 05.00 hingga 24.00, untuk mendukung aktivitas masyarakat.
Penyesuaian serupa juga dilakukan selama event besar seperti festival seni budaya atau perayaan pergantian tahun.
“Untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan, PT MRT Jakarta terus berinovasi melalui aplikasi ponsel pintar,” kata Ahmad Pratomo.
Pengguna kini dapat membeli tiket perjalanan, mengumpulkan poin untuk ditukar dengan promo, hingga menikmati fitur hiburan seperti menonton film dan bermain gim. Tiket rombongan hingga lima orang per akun juga tersedia melalui aplikasi.
“Kami juga menyediakan mesin tiket kertas dengan kode QR, termasuk versi mobile yang memungkinkan pembelian tiket melalui petugas di lokasi ramai. Langkah ini bertujuan untuk memastikan semua pelanggan dapat menikmati pengalaman perjalanan yang nyaman,” tuturnya.
Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi, Ahmad Pratomo optimistis bahwa target 41 juta pelanggan pada tahun 2025 dapat tercapai.
“Kami percaya, dengan dukungan masyarakat dan mitra, MRT Jakarta akan semakin menjadi bagian dari solusi mobilitas perkotaan yang modern dan berkelanjutan,” ujar dia. (CHI)
Baca Juga: Naik MRT Jakarta Sudah Bisa Pakai GoPay, Begini Caranya
