Home Berita Kota Tua Disiapkan Jadi Kawasan TOD, IKJ Akan Dipindah ke Pusat Seni dan Budaya Jakarta

Kota Tua Disiapkan Jadi Kawasan TOD, IKJ Akan Dipindah ke Pusat Seni dan Budaya Jakarta

Share

JAKARTA, LINTAS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi menyiapkan langkah besar untuk menghidupkan kembali kawasan Kota Tua Jakarta melalui pengembangan berbasis Transit Oriented Development (TOD).

Langkah ini menjadi bagian dari transformasi besar Jakarta menuju kota global yang berkarakter budaya, kreatif, dan berkelanjutan.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani meninjau langsung kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada Sabtu (18/10/2025).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau kesiapan pengembangan kawasan bersejarah itu sekaligus membahas percepatan revitalisasi yang terintegrasi dengan moda transportasi massal.

“Pembenahan Kota Tua harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan melalui kerja sama erat antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI. Kami ingin kawasan ini berkembang bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai kawasan hidup yang terintegrasi dengan sistem transportasi publik,” ujar Pramono, dikutip Senin (20/10/2025).

Kota Tua Jadi Kawasan TOD Terpadu

Konsep Transit Oriented Development (TOD) yang akan diterapkan di Kota Tua mengedepankan penataan ruang berbasis integrasi antara transportasi publik, hunian, serta aktivitas sosial dan ekonomi.

Pemprov Jakarta dan pemerintah pusat juga membentuk Task Force khusus yang melibatkan pemerintah pusat, Pemprov DKI, BUMN, BUMD, dan sektor swasta untuk memperjelas pembagian peran dalam proses reaktivasi kawasan.

Gubernur DK Jakarta, Pramono Anung. |Dok/PPID Jakarta.

Task Force ini akan memetakan secara rinci tanggung jawab masing-masing pihak, baik Pemprov DKI, pemerintah pusat, maupun peluang keterlibatan sektor swasta,” jelas Pramono.

Pada tahap awal tahun 2026, Pemprov DKI akan fokus pada perbaikan infrastruktur dasar, termasuk jalan, sungai, dan jalur pedestrian, sebelum memasuki tahap pembangunan lanjutan dan penataan fungsi ruang.

Revitalisasi ini juga disinergikan dengan penyelesaian MRT Fase II rute Bundaran HI–Kota, yang ditargetkan beroperasi pada 2029. Integrasi transportasi publik ini menjadi kunci bagi pengembangan TOD di kawasan heritage tersebut.

IKJ Akan Jadi Pusat Kreatif Kota Tua

Salah satu langkah strategis dalam pengembangan kawasan ini adalah rencana pemindahan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke Kota Tua. Menurut Pramono, kehadiran IKJ akan menjadi magnet baru bagi kegiatan seni, budaya, dan ekonomi kreatif di Jakarta.

“Kawasan heritage seperti ini memerlukan banyak talenta seni yang mampu berimprovisasi. Kami ingin menjadikan Kota Tua sebagai ruang berkarya bagi para seniman sekaligus memperkuat karakter kawasan cagar budaya agar naik kelas,” paparnya.

Pemindahan IKJ ke kawasan Kota Tua akan dilakukan secara bertahap, seiring dengan kesiapan infrastruktur dan penyelesaian proyek MRT. Pramono menegaskan bahwa langkah ini akan memperkuat identitas Kota Tua sebagai pusat seni dan budaya modern yang berpadu dengan warisan sejarah Jakarta.

“Namun sebelum IKJ benar-benar dipindahkan, infrastruktur kawasan harus siap, termasuk konektivitas MRT. Setelah itu, IKJ akan menjadi roh kreatif baru bagi Kota Tua,” ujarnya.

Pramono menargetkan kawasan Kota Tua siap sepenuhnya untuk menyambut dua momentum besar: perayaan 500 Tahun Jakarta pada 2027, dan selesainya pembangunan MRT ke Kota Tua pada 2029.

“Pada 2027 pembangunan di atas tanah diharapkan rampung, lalu fokus beralih ke konstruksi bawah tanah. Dengan selesainya MRT pada 2029, Kota Tua akan siap menjadi hub baru Jakarta yang menarik wisatawan dari berbagai negara,” ujarnya optimistis.

Dukungan Pemerintah Pusat dan BUMN

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menegaskan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap pengembangan kawasan ini. Ia menyebut koordinasi lintas sektor menjadi faktor kunci keberhasilan, mengingat banyak aset di kawasan Kota Tua merupakan milik BUMN seperti Bank Mandiri, PT Pos Indonesia, dan PT KAI.

Baca Juga: Ada Pekerjaan Jalan di Tol Jakarta–Cikampek, Cek Jadwalnya

“Kami pastikan revitalisasi dilakukan tanpa menghilangkan nilai heritage-nya. Ini kerja kolektif yang memerlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan pelaku ekonomi kreatif,” ujar Rosan.

Menurutnya, jika seluruh rencana berjalan sesuai jadwal, Kota Tua Jakarta akan berevolusi menjadi kawasan ikonik dunia yang menggabungkan sejarah, seni, dan konektivitas modern. (CHI)

Oleh:

Share