Home Berita Kolaborasi Kementerian PU dan TNI Diperkuat, Ini yang Akan Dilakukan

Kolaborasi Kementerian PU dan TNI Diperkuat, Ini yang Akan Dilakukan

Share

JAKARTA, LINTAS – Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR), Diana Kusumastuti, menegaskan pentingnya sinergi antara Kementerian PU dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam membangun wilayah tertinggal, terluar, dan rawan konflik di Indonesia.

Dalam sambutannya mewakili Menteri PU, Diana menyebut penandatanganan nota kesepahaman terbaru antara Kementerian PU dan TNI bukan sekadar dokumen formal, melainkan simbol tekad dan semangat pengabdian. “Nota kesepahaman ini bukan sekadar kerja administratif. Ini adalah ibadah pengabdian lahir dan batin dari para insinyur dan prajurit, teknokrat, hingga petugas lapangan yang setiap saat turun ke medan yang nyata,” tegas Diana di Pendopo Kementerian PU, Senin (21/7/2025).

Kerja Sama Strategis yang Telah Teruji

Kerja sama antara Kementerian PU dan TNI telah terjalin sejak 2020. Menurut Diana, kolaborasi tersebut tumbuh dari kepedulian, dibentuk oleh kebersamaan, dan diuji oleh tantangan di lapangan. Salah satu contohnya adalah pembangunan jalan dan jembatan di wilayah perbatasan Kalimantan dan Papua yang sulit diakses. “Dengan TNI, Insyaallah kita bisa. Ini janji kami, bukan hanya kepada Presiden, tapi kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar Diana.

Kolaborasi ini meliputi sektor strategis seperti pengelolaan sumber daya air, pembangunan jalan nasional, penyediaan air minum, sanitasi, bangunan negara, dan penguatan SDM. Fokus utamanya adalah mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah yang selama ini tertinggal, demi menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung.

Dalam kesempatan yang sama, Diana juga memperkenalkan kebijakan baru Kementerian PUPR bertajuk PU608, sebagai arah kerja konkret untuk mempercepat pembangunan. Tiga pilar utama strategi ini adalah:

  • Menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) ke bawah 6,
  • Menihilkan kemiskinan ekstrem,
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% pada 2029.

“PU608 bukan sekadar slogan, tetapi arah kerja nyata. Mulai dari membuka isolasi daerah pedalaman di Papua, penyediaan air bersih di NTT, hingga rehabilitasi sanitasi di kawasan kumuh perkotaan,” kata Diana.

TNI, Pilar Konektivitas dan Ketahanan Nasional

Wamen PU menyoroti pentingnya peran TNI dalam membuka konektivitas dan memperkuat ketahanan negara. Ia menyampaikan bahwa TNI tak hanya menjaga batas wilayah, tetapi juga menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjangkau pembangunan.

Salah satu bentuk nyata adalah keterlibatan TNI dalam survei lapangan dan pelaksanaan konstruksi di medan berat. “Kontribusi TNI di wilayah rawan konflik seperti Papua dan Kalimantan Utara adalah strategi penting, bukan hanya untuk percepatan pembangunan, tapi juga memperkuat rasa aman dan kesatuan bangsa,” ucapnya.

Menurut Diana, kolaborasi antara Kementerian PU dan TNI adalah implementasi dari amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Strategi ini dinilai krusial untuk mempercepat pemerataan pembangunan serta memastikan tidak ada lagi masyarakat yang merasa dilupakan.

“Kebijakan tanpa pelaksanaan hanya akan melahirkan ekspektasi kosong. Maka, tim terpadu akan dibentuk, bukan hanya pelaksana teknis tapi representasi dari wajah negara,” tegasnya.

Baca Juga: Menhub Dudy Kunjungi Korban KM Barcelona VA, Pastikan Penanganan Maksimal

Wamen Diana menutup sambutan dengan harapan bahwa kerja sama ini akan menjadi amal kebaikan yang terus mengalir. “Setiap jalan yang tersambung, air yang mengalir, dan keluarga yang hidup lebih layak adalah bukti kita pernah hadir, menyatu dalam pengabdian membangun Indonesia.” (GIT)

Share