JAKARTA, LINTAS — Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Dukuh Bulak Blimbing, Gunungkidul, DI Yogyakarta, membawa perubahan besar bagi petani. Terutama di wilayah karst yang selama ini bergantung pada hujan. Berkat sistem irigasi itu, petani kini bisa menanam hingga tiga kali setahun.
Sistem pompa air tanah sedalam 100 meter itu mampu menyalurkan air dengan debit 30 liter per detik. Pengaliran melalui jaringan distribusi sepanjang 4,67 kilometer. Fasilitas ini meningkatkan luas tambah tanam hingga 32 hektar dan menjaga suplai air tetap stabil sepanjang tahun.

“Airnya lancar, cukup untuk empat hektar sawah di blok kami. Sekarang kami bisa tanam tiga kali setahun—padi, palawija, dan sayur,” kata petani setempat, Siswo Mulyono, Minggu (5/10/2025). Ia menambahkan, biaya operasional pompa sekitar Rp 80.000 per jam, namun hasil panen jauh lebih pasti.
Hal senada disampaikan Atmo Wijoyo, anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah (P3AT) Desa Blimbing. Ia menyebut pompa air tanah sebagai penyelamat petani. “Kalau gak ada sumur bor, bisa gagal panen. Sekarang kami bisa tanam padi, bawang, dan cabai bergantian. Masih ada untung buat sekolahkan anak,” ujarnya.
Kepastian panen
Menurut para petani, keberadaan JIAT tak hanya meningkatkan kepastian panen, tetapi juga menekan biaya irigasi pribadi. Produktivitas gabah naik sekitar 20–30 persen per musim tanam. Sementara lahan kering kini mulai diolah menjadi kebun hortikultura bernilai tinggi.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, program JIAT merupakan bagian dari strategi nasional memperkuat ketahanan pangan melalui pemanfaatan air tanah berkelanjutan.
“Harapannya, program ini bukan hanya meningkatkan hasil panen. Namun, ini juga menumbuhkan ekonomi perdesaan dan memperkuat ketahanan pangan bangsa,” ujarnya dikutip dari rilis pers.
Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air akan memperluas pembangunan JIAT di berbagai daerah potensial. Terutama di wilayah dengan keterbatasan air permukaan, guna mendukung target Astacita pemerintah dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. (HRZ)
Baca Juga: Irigasi Air Tanah Karanganyar Dongkrak Produktivitas Petani