JAKARTA, LINTAS – PT Jembatan Nusantara (JN), anak usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), terus memperkuat layanan long distance ferry (LDF) untuk memastikan kelancaran distribusi logistik dan kebutuhan vital masyarakat. Peran strategis ini dinilai menjadi salah satu kunci pemerataan pembangunan, terutama di wilayah kepulauan dan kawasan timur Indonesia.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menegaskan bahwa JN hadir sebagai mitra penting dalam menjaga konektivitas antarwilayah.
“Sebagai bagian dari keluarga besar ASDP, Jembatan Nusantara menjadi mitra penting dalam memastikan kelancaran pergerakan orang, barang, serta logistik yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Kami berkomitmen agar masyarakat di berbagai wilayah, khususnya daerah kepulauan, tetap mendapatkan akses transportasi yang terjangkau, andal, dan selamat,” ujarnya, belum lama ini.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, menambahkan bahwa JN kini menjadi backbone layanan LDF, terutama pada lintasan Balikpapan–Parepare yang menghubungkan Kalimantan dan Sulawesi. Jalur vital ini dilayani oleh dua armada utama, yakni KMP Swarna Bahtera dan KMP Madani Nusantara.


“Kolaborasi ASDP dan JN memperkuat posisi kami sebagai perusahaan transportasi terintegrasi. Layanan LDF yang dioperasikan JN terbukti menjadi jalur vital dalam menjaga kelancaran pasokan logistik, mulai dari hasil pertanian, bahan kebutuhan pokok, hingga material pembangunan,” jelas Shelvy.
Selain melayani rute eksisting, JN tengah menyiapkan rencana ekspansi untuk kembali mengoperasikan lintasan Surabaya–Labuan Bajo. Jalur ini akan menghubungkan Pulau Jawa dengan Nusa Tenggara Timur, sekaligus memperkuat konektivitas logistik dan mendukung pertumbuhan pariwisata di kawasan timur Indonesia.
Armada dan Layanan
Hingga Juli 2025, JN mengoperasikan 53 kapal dengan 19 lintasan aktif, terdiri dari 18 lintasan short distance ferry (SDF) dan 1 lintasan long distance ferry (LDF). Dari periode Januari hingga Juli 2025, tercatat 1.384.098 unit kendaraan dan 463.700 penumpang telah dilayani.
Kendaraan roda dua mendominasi dengan 805.501 unit, disusul 405.333 mobil barang, dan 173.714 mobil penumpang. Adapun muatan utama di lintasan Balikpapan–Parepare meliputi hasil pertanian, kebutuhan pokok, serta material pembangunan.
Jalur ini dinilai menjadi penghubung vital yang tidak hanya menjaga stabilitas suplai pangan, tetapi juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia.
Backbone Logistik Nasional
Sebagai induk usaha, ASDP mengoperasikan 207 lintasan perintis yang menjangkau wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Layanan perintis ini menjadi tulang punggung logistik masyarakat di berbagai daerah, bahkan di wilayah yang masih sangat bergantung pada kapal ferry untuk pasokan bahan pokok maupun layanan kesehatan.
Dengan demikian, JN berperan memperkuat backbone konektivitas di jalur besar antar-pulau, sementara ASDP memastikan keterhubungan hingga ke wilayah 3T.
Keduanya membentuk ekosistem transportasi ferry yang saling melengkapi, menjaga kelancaran arus barang dan penumpang dari pusat pertumbuhan ekonomi hingga ke daerah terluar.

Shelvy menegaskan, sinergi antara ASDP dan JN tidak hanya soal mengelola arus penyeberangan besar, tetapi juga memastikan distribusi logistik merata hingga ke wilayah terpencil.
Konektivitas
“Konektivitas inilah yang menjadi fondasi penting bagi pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga roda ekonomi lokal dapat terus bergerak,” ujarnya.
Ke depan, ASDP dan JN berkomitmen menghadirkan transportasi yang inklusif, adaptif, dan mudah dijangkau. Dengan penguatan armada JN dan jangkauan ASDP di lintasan perintis, keduanya diyakini mampu mendukung ketahanan pangan, stabilitas logistik, dan daya saing ekonomi nasional.
Baca Juga: WIKA Beton Luncurkan W-HOME, Rumah Pracetak Tahan Gempa yang Bisa Dibangun 48 Jam
“Fokus kami adalah terus meningkatkan sinergi dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat maupun arus logistik nasional. Tujuan akhirnya adalah menciptakan konektivitas yang inklusif, andal, dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat,” tutur Shelvy. (CHI)





