BEKASI, LINTAS — PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) membuka peluang besar untuk terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Puncak 2 yang, menurut rencana, akan dilelang oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada 2026.
Meskipun saat ini perusahaan masih fokus pada lima proyek jalan tol besar yang sedang dibangun, termasuk Jalon Tol Japek II Selatan, Akses Patimban, hingga Probolinggo-Banyuwangi, Jasa Marga tidak menutup kemungkinan untuk turut serta dalam proyek ambisius yang diperkirakan bernilai miliaran rupiah ini.
Aldrin Maulana, Head of Business Development Group Jasa Marga, menjelaskan, “Kami masih fokus pada beberapa proyek strategis saat ini, tetapi kami tetap membuka peluang untuk berinvestasi dalam proyek potensial, termasuk Jalan Tol Puncak 2.” Ini menunjukkan kesiapan Jasa Marga untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan usahanya ke proyek-proyek jalan tol yang memiliki prospek jangka panjang, termasuk Tol Puncak 2 yang akan menghubungkan Sentul hingga Taman Bunga.
Rencana pembangunan Jalan Tol Puncak 2 ini semakin mengemuka setelah Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmono mengungkapkan bahwa proyek ini kini sedang dalam tahap studi kelayakan (feasibility study) dan diperkirakan akan selesai pada 2025.
Setelah itu, proyek tersebut akan langsung dilelang pada 2026, membuka peluang bagi Jasa Marga dan pihak lain untuk ikut berkompetisi dalam mendapatkan hak pengelolaan.
Jalan Tol Puncak 2 diperkirakan akan memiliki panjang 52 km dan terbagi dalam lima seksi. Jalan tol ini akan menghubungkan Sentul dengan Taman Bunga dan terintegrasi dengan jalan tol eksisting, yaitu Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang akan diperpanjang hingga Cianjur.
Koneksi ini diharapkan dapat memperlancar akses menuju kawasan Puncak dan sekitarnya, yang selama ini menjadi salah satu jalur utama wisatawan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 24,37 triliun. Angka ini menunjukkan besarnya potensi keuntungan bagi pihak yang berhasil memenangi lelang.
Proyek Prestisius
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebelumnya juga menyatakan bahwa proyek ini akan dilanjutkan di bawah kabinet pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Dengan adanya peluang tersebut, Jasa Marga yang telah memiliki pengalaman luas dalam pengelolaan jalan tol di Indonesia, tentunya sangat berpotensi untuk turut serta dalam proyek prestisius ini.
Keterlibatan Jasa Marga dalam Jalan Tol Puncak 2 juga akan memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam infrastruktur jalan tol Indonesia, mengingat proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat konektivitas antarwilayah yang berpotensi menggerakkan ekonomi regional.
Jasa Marga kini tengah mempersiapkan diri untuk bersaing di lelang Jalan Tol Puncak 2, dengan melihat potensi dan manfaat jangka panjang yang dapat diperoleh dari proyek strategis ini.
Sebagai salah satu perusahaan pelat merah yang berkomitmen pada pembangunan infrastruktur nasional, peluang ini tentunya akan menjadi salah satu tonggak penting dalam ekspansi bisnis Jasa Marga ke depannya. (GIT)