Perjalanan udara telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia dan ekonomi global. Fakta ini lantas menempatkan bandar udara atau bandara sebagai faktor penentu kesuksesan pergerakan orang, barang, dan jasa dari dan ke berbagai wilayah di seluruh dunia.
Sebab, bandara yang merupakan pusat transportasi udara, menghubungkan tempat-tempat dan orang-orang yang jauh. Pergi berlibur, melakukan perjalanan bisnis, mengirim atau menerima barang dari dan ke seluruh dunia? Bandara memungkinkan semuanya.
Kebutuhan transportasi udara yang makin meningkat ini, tak ayal menuntut kota-kota dan industri penerbangan di seluruh dunia beradaptasi dan berekspansi. Mereka berlomba mengakomodasi kebutuhan ini dengan membangun bandara yang luas, lengkap dengan infrastruktur pendukung yang canggih, aman, dan nyaman bagi penggunanya.
Berbicara tentang bandara terbesar di dunia, maka Bandara Internasional Raja Fahd di Arab Saudi berada di podium teratas. Bandara ini menjadi pemimpin yang tak terbantahkan dalam hal luas lahannya.

Sejarah Bandara Internasional Raja Fahd (DMM)
Bandara Internasional Raja Fahd atau King Fahd International Airport (KFIA) terletak di Dammam, Arab Saudi. Dibangun di atas bekas pangkalan militer Amerika pada masa Perang Teluk, sekitar 19 mil ke arah barat laut pusat kota Dammam, dikutip dari laman Airport Council International. Dibangun untuk mengakomodasi lalu lintas udara yang terus meningkat di Provinsi Timur Arab Saudi dan berfungsi sebagai pintu gerbang ke kawasan Teluk Arab.
Bandara ini dinamai dengan nama Raja Arab Saudi yang memerintah dari tahun 1982 hingga 2005, yakni Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud. Diresmikan pada 30 Mei 1995, tetapi baru mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1999, dikutip dari Historytimelines.co.
Selama bertahun-tahun, Bandara Internasional Raja Fahd mengalami perluasan dan renovasi untuk meningkatkan kapasitas dan fasilitasnya hingga mencapai keadaannya sekarang, sebagai bandara terbesar di dunia, yang mampu menangani jutaan penumpang setiap tahunnya.
Terluas di Dunia
Bandara Internasional Raja Fahd memiliki luas 299,61 mil persegi atau 776 kilometer persegi. Hampir setara dengan luas Kota New York, yang memiliki dua bandara besar dalam batas kotanya, dikutip dari Yahoo.com. Namun, 75 kali lebih besar dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Indonesia, yang hanya memiliki luas 2.555 hektar.
Menempati area seluas 192.000 hektar dengan 5 terminal berstruktur 6 tingkat seperti dikutip Geeksforgeeks.org, membuat bandara ini mampu menangani sekitar 12 juta penumpang setiap tahun.

Memiliki 2 landasan pacu paralel, yang masing-masing membentang sepanjang 4 mil dan dipisahkan sejauh 2.146 meter, untuk memungkinkan pesawat lepas landas dan mendarat secara bersamaan. Karena luasnya inilah, maka Bandara Internasional Raja Fahd kemudian ditahbiskan sebagai bandara terbesar atau terluas di dunia.
Saat ini, bandara ini berfungsi sebagai hub utama bagi Saudia, Saudi Gulf Airlines, dan Flynas, dengan 37 maskapai penerbangan beroperasi di sana. Meskipun hampir seukuran kota New York dan dijuluki sebagai bandara terbesar di dunia, bandara ini tidak termasuk dalam 50 bandara tersibuk di dunia, dikutip dari laman Airport Council International.
Juga, bukan merupakan bandara tersibuk di Arab Saudi. Rekor itu dimiliki oleh Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, yang menjadi titik masuk utama bagi umat Islam yang menunaikan ibadah haji ke Mekkah dan Madinah, dikutip dari Yahoo.com.
Lalu, di dalam bandara besar ini, terdapat Royal Terminal yang mewah, lengkap dengan masjidnya sendiri dan fasilitas mewah. Royal Terminal ini diperuntukkan bagi keluarga kerajaan Saudi dan para VIP. Kemudian, di atas tempat parkir mobil, terdapat masjid luas yang dirancang dapat menampung 2.000 jamaah dan berfungsi sebagai landmark penting di dalam bandara.
Selain itu, di dalam kawasan bandara terdapat komunitas perumahan mandiri yang menampung sekitar 3.000 orang, sebagian besar dihuni staf bandara dan keluarga mereka, dikutip dari Geeksforgeeks.org.

Selain luasnya yang mengagumkan, ada hal menarik lagi dari Bandara Internasional Raja Fahd. Pada 30 September 2023, bandara terbesar atau terluas sejagat ini mengumumkan serangkaian inisiatif keberlanjutan yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan.
Upaya tersebut mencakup penerapan teknologi ramah lingkungan, program pengurangan limbah, dan komitmen terhadap efisiensi energi dalam operasional bandara, dikutip dari Historytimelines.co.
Tertarik menjajal bandara terbesar sejagat sekaligus ramah lingkungan? Bandara Internasional Raja Fahd tempatnya. (MSH)
Baca Juga: Kereta Api Mulai Gunakan Bahan Bakar Biodiesel B40