JAKARTA, LINTAS – FLPP kembali menjadi sorotan publik. Apakah program pembiayaan rumah bersubsidi ini cukup efektif menjawab kebutuhan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)? Hingga Mei 2025, pemerintah telah mencairkan dana triliunan rupiah demi mendukung misi besar penyediaan 3 juta rumah.
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terus menjadi tulang punggung pembiayaan rumah subsidi bagi MBR. Menurut data Kementerian Keuangan per 31 Mei 2025, total pembiayaan FLPP yang telah dicairkan mencapai Rp 11,5 triliun.
“Untuk sektor perumahan, melalui program FLPP sebesar Rp 11,5 triliun,” ujar Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2025, Selasa (17/6/2025).
Pembiayaan tersebut disalurkan melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), sebagai bagian dari target ambisius pemerintah menyediakan 3 juta rumah. Tahun ini, anggaran FLPP dialokasikan sebesar Rp18,77 triliun, ditargetkan untuk membiayai 220.000 unit rumah.
Pembiayaan MBR Tak Hanya dari FLPP
Selain FLPP, pemerintah juga menggelontorkan anggaran senilai Rp12,59 triliun khusus untuk pembiayaan perumahan MBR di luar skema FLPP. Hingga akhir Mei, dana ini telah tersalur ke 101.707 unit rumah di 379 kabupaten/kota.
Thomas menjelaskan bahwa angka ini naik 14,8% dibandingkan bulan sebelumnya, yang baru menyentuh 88.482 unit rumah di 302 kabupaten/kota.
Skema pembiayaan perumahan untuk MBR memang beragam. Selain FLPP, terdapat KPR Tapera, subsidi selisih bunga (SSB), bantuan uang muka (SBUM), serta pembiayaan syariah. Namun, FLPP tetap menjadi andalan berkat kombinasi suku bunga rendah dan tenor panjang yang meringankan beban cicilan MBR.
Tak hanya bergantung pada APBN, program 3 juta rumah juga bakal mendapat sokongan dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Menurut Rosan Roeslani, Danantara berencana mengucurkan pendanaan hingga Rp130 triliun melalui lima bank pemerintah.
“Saya sudah berbicara dengan seluruh bank Himbara plus BSI untuk mendukung pembiayaan rumah yang akan dibangun Pak Ara (Menteri Perumahan Maruarar Sirait) hingga akhir tahun ini,” ujar Rosan, dikutip dari akun Instagram @maruararsirait, Senin (16/6/2025).
Data Investortrust menunjukkan, Danantara sebelumnya menerima dividen sebesar Rp47,91 triliun dari Himbara. Pendanaan tambahan akan diambil dari sumber investasi lain yang dikelola Danantara untuk mendukung akselerasi pembangunan rumah MBR.
Baca Juga: AirAsia Tambah Rute dari Malaysia ke Palembang dan Semarang
Dengan pencairan FLPP yang mencapai Rp11,5 triliun dan tambahan suntikan dari Danantara, pemerintah menunjukkan komitmen kuat dalam memenuhi kebutuhan hunian layak bagi MBR. Kendati tersedia berbagai skema, FLPP tetap menjadi pilihan utama berkat skema pembiayaan yang ramah di kantong. (GIT)




