JAKARTA, LINTAS — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus memperkuat komitmennya dalam menjamin keselamatan dan meningkatkan layanan transportasi di wilayah terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP).
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan, dukungan terhadap layanan keperintisan tetap menjadi prioritas nasional mengingat peran vitalnya dalam menjaga konektivitas antarwilayah.
“Layanan perintis masih sangat membutuhkan dukungan pemerintah karena rute-rutenya secara ekonomi belum menguntungkan. Di sisi lain, kami juga terus mendorong revitalisasi pelabuhan dan bandara yang mengalami penurunan daya dukung agar tetap bisa digunakan secara optimal,” ujar Menhub Dudy dalam perbincangan bersama jurnalis di Jakarta, Rabu (9/7/2025) sore.
Untuk mendukung program tersebut, Kemenhub mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp13,25 triliun pada tahun 2026. Dengan penambahan ini, total pagu anggaran Kemenhub menjadi Rp37,66 triliun, atau 77,02 persen dari total kebutuhan anggaran sebesar Rp48,88 triliun.
“Kita tidak boleh tertinggal zaman. Modernisasi sistem transportasi, terutama yang menyangkut keselamatan dan keamanan seperti navigasi, adalah hal krusial yang harus terus dilakukan meskipun dengan anggaran terbatas. Inilah mengapa tambahan anggaran ini penting,” kata Dudy.
Fokus pada Rehabilitasi dan Pengembangan Pelabuhan
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud, menambahkan bahwa anggaran tambahan tersebut akan difokuskan untuk mendukung operasional layanan Tol Laut dan kapal perintis, termasuk rehabilitasi sejumlah pelabuhan yang terdampak kerusakan.

“Beberapa dermaga yang sudah rusak akan kami rehabilitasi, seperti di Maluku Utara dan Papua. Program ini mencakup seluruh wilayah Indonesia, dengan fokus utama di kawasan Indonesia Timur,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Masyhud juga menyebutkan bahwa sebagian pembiayaan akan memanfaatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang terus dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Baca Juga: Penerapan Zero ODOL, Menhub Dudy: Jangan Sampai Molor hingga 2027
“PNBP yang masuk akan langsung kita gunakan untuk melanjutkan program perbaikan. Hingga bulan depan pun kita masih bisa melanjutkan pekerjaan ini,” ujarnya.
Sejumlah pelabuhan yang menjadi prioritas perbaikan dan pengembangan antara lain:
- Pelabuhan Nusa Penida (Bali)
- Pelabuhan Seba dan Marapokot (Nusa Tenggara Timur)
- Pelabuhan Teluk Bayur (Sumatera Barat)
- Pelabuhan Sungai Guntung (Riau)
- Pelabuhan Sungai Lumpur (Sumatera Selatan)
- Pelabuhan Sapudi dan Kalianget (Jawa Timur)
- Pelabuhan Sungai Nyamuk (Kalimantan Utara)
- Pelabuhan Kaimana (Papua Barat)
- Pelabuhan Luwuk (Sulawesi Tenggara)
Kegiatan yang dilakukan meliputi rehabilitasi dermaga, pembangunan gedung, hingga peningkatan dan pengembangan fasilitas pelabuhan guna menunjang layanan transportasi laut yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. (CHI)





