BOGOR, LINTAS – Realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi pada 2025 terus menunjukkan progres positif. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran KPR subsidi telah mencapai 183.058 unit hingga 28 September 2025. Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
Heru menyampaikan capaian itu dalam acara akad massal untuk 26 ribu rumah subsidi di Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (29/9/2025). Menurutnya, pencapaian tersebut merefleksikan komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat.
Dalam laporannya, Heru menegaskan bahwa penyaluran KPR Subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga akhir September telah menyentuh 52,3 persen dari target nasional 350 ribu unit. Total realisasi pembiayaan pun mencapai Rp22,72 triliun.
“Bapak Presiden yang kami hormati, hingga 28 September 2025, penyaluran KPR Subsidi FLPP mencapai 183.058 unit rumah atau 52,3 persen dari target 350 ribu unit dengan pembiayaan sebesar Rp22,72 triliun,” ujar Heru di hadapan Presiden Prabowo.
Data tersebut menunjukkan peningkatan dibanding catatan sebelumnya. Per 25 September 2025, BP Tapera melaporkan realisasi KPR FLPP berada di angka 182.657 unit. Artinya, dalam kurun waktu tiga hari, terdapat tambahan sekitar 400 unit rumah yang berhasil direalisasikan.
Peningkatan ini menggambarkan percepatan penyaluran KPR subsidi di akhir kuartal ketiga 2025. Hal ini sekaligus memberi sinyal bahwa target 350 ribu unit berpotensi tercapai apabila tren realisasi terus konsisten hingga akhir tahun.
Heru juga memaparkan data terkait aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (Sikasep). Hingga 22 September 2025, jumlah pengajuan melalui aplikasi tersebut mencapai 256.718 unit. Dari total itu, sebanyak 178.060 unit sudah terealisasi dan disalurkan ke masyarakat.
Sementara itu, sebanyak 78.658 unit masih dalam proses verifikasi oleh bank penyalur. Menurut Heru, apabila seluruh pengajuan tersebut lolos pemeriksaan, maka realisasi KPR subsidi berpotensi meningkat mendekati angka 256 ribu unit.
Pemerintah melalui BP Tapera terus menegaskan bahwa program KPR subsidi ini bukan sekadar angka, melainkan upaya nyata untuk menjawab kebutuhan hunian masyarakat. Dengan harga rumah yang semakin tinggi, kehadiran KPR subsidi menjadi solusi penting bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Pencapaian ini juga mencerminkan upaya koordinasi antara pemerintah, perbankan, dan pengembang perumahan. Kehadiran Presiden Prabowo dalam acara akad massal turut menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap program perumahan rakyat.
Dengan realisasi yang sudah menembus 183 ribu unit, optimisme pemerintah untuk memenuhi target 350 ribu unit di tahun 2025 semakin terbuka lebar. Apalagi, pipeline pengajuan melalui Sikasep masih cukup besar dan siap diproses.
“Jika seluruhnya lolos verifikasi, realisasi KPR subsidi bisa mendekati 256 ribu unit. Ini menjadi sinyal positif bahwa target tahun ini dapat tercapai,” kata Heru menutup laporannya. (GIT)