JAKARTA, LINTAS — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penanganan darurat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Fokus utama diarahkan pada pemulihan konektivitas jalan dan jembatan nasional yang terdampak, sekaligus penyediaan sarana darurat bagi masyarakat.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa seluruh personel teknis di lapangan bekerja maksimal untuk memulihkan akses warga serta jalur distribusi logistik.
“Kami memastikan pemulihan akses utama di Aceh menjadi prioritas. Tim bergerak cepat mulai dari pembersihan material longsor hingga pemasangan jembatan bailey,” kata Dody dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (7/12/2025).
Bencana kali ini berdampak pada 477 titik, terdiri dari 143 titik banjir tanggul kritis, 46 titik longsor, dan 36 titik banjir tanggul jebol. Kerusakan juga melanda 30 ruas jalan nasional dan 15 jembatan nasional.
Adapun sejumlah jalur telah kembali dapat dilalui, termasuk, Banda Aceh–Meureudu, Lhokseumawe–Langsa, Kuala Simpang–Perbatasan Sumatera Utara. Meski demikian, beberapa jalur masih terputus dan ditargetkan pulih bertahap hingga pertengahan Desember 2025.
Percepatan Pemasangan Jembatan Bailey
Untuk memulihkan akses yang terputus, Kementerian PU mempercepat pemasangan jembatan bailey di berbagai lokasi, antara lain Teupin Mane, Alue Kulus, Enang-Enang, Weihni Rongka, dan Timang Gajah. Sebagian material telah tiba di lokasi, sementara sisanya masih dalam perjalanan menuju Aceh.
Salah satu titik yang diprioritaskan adalah Jembatan Teupin Mane. Progres terkini meliputi pekerjaan penimbunan oprit batu bolder, pembuatan coverdam untuk pengalihan aliran sungai, serta perakitan jembatan bailey menggunakan excavator, dozer, dan dump truck.




Kerusakan tidak hanya terjadi pada jalan dan jembatan. Sebanyak 20 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 10 kabupaten/kota terdampak banjir, termasuk satu Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kota Langsa. Fasilitas sanitasi berbasis masyarakat seperti Sanimas, TPS3R, dan PISEW juga dilaporkan rusak.
Untuk mempercepat pemulihan, Kementerian PU menerjunkan 41 excavator, 25 dump truck, serta dukungan tenda, fasilitas sanitasi, dan logistik dasar bagi warga yang masih mengungsi. Dody menegaskan bahwa pemulihan dilakukan menyeluruh agar fungsi layanan publik dapat kembali normal.
Baca Juga: Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan dan Air Bersih di Aceh Tamiang Pasca Banjir
“Kami tidak hanya fokus membuka akses, tetapi juga memulihkan layanan air bersih dan fasilitas permukiman. Warga Aceh harus segera kembali pada aktivitas yang aman dan produktif,” jelasnya. (*/CHI)





