Home Berita Pembangunan Terminal Bus Tipe A Demi Konektivitas Antarwilayah RI

Pembangunan Terminal Bus Tipe A Demi Konektivitas Antarwilayah RI

Share

JAKARTA, LINTAS — Kementerian Perhubungan atau Kemenhub membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi Terminal Bus Tipe A di berbagai wilayah demi memperkuat konektivitas di seluruh penjuru Republik Indonesia.

“Pembangunan dan revitalisasi Terminal Tipe A di berbagai wilayah menjadi program prioritas pemerintah dalam rangka memperbaiki layanan angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi maupun Dalam Provinsi (AKAP/AKDP),” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di web Kemenhub.

Menurut Menhub, pembangunan terminal bus perlu terus dilakukan agar fasilitasnya semakin baik, sehingga masyarakat semakin nyaman untuk menggunakannya.

“Terminal harus bersih dan nyaman agar masyarakat mau menggunakannya. Ini juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan budaya penggunaan transportasi massal,” tuturnya.

Sejak kewenangan pengelolaan Terminal Tipe A dialihkan dari pemerintah daerah dan pusat, Kemenhub terus berupaya meningkatkan fasilitasnya agar serupa dengan standar pelayanan di stasiun atau bandara.

“Kami membangun terminal yang lebih modern dengan konsep mixed use. Yaitu selain sebagai tempat naik turun penumpang, juga menjadi pusat kegiatan sosial, ekonomi, seni dan budaya masyarakat,” ucap Menhub.

Dengan konsep mixed use, terminal juga memiliki sejumlah fasilitas seperti area komersial, kuliner, pelayanan publik, hotel, tempat belanja, ruang serbaguna, dan lainnya. Terminal juga terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

Sejumlah Terminal Tipe A dibangun dan direvitalisasi secara merata ke sejumlah wilayah barat, tengah dan timur Indonesia

Beberapa terminal itu di antaranya berada di Pulau Sumatera yaitu Terminal Paya Ilang di Takengon, Aceh; Terminal Amplas di Medan Sumut; Terminal Anak Air di Padang, Sumbar.

Lalu di Pulau Jawa yakni Terminal Tingkir di Salatiga, Jateng; Terminal Tamanan di Kediri, Terminal Purabaya di Surabaya, Jatim.

Di luar itu, ada Terminal Bimoku di NTT, Terminal Banjar di Kalsel; serta Terminal Bolaang Mongondow di Sulut.

Presiden Joko Widodo meresmikan tiga terminal sekalligus, Rabu (13/12/2023). | Dok. Kemenhub

Dana dari APBN dan SBSN

Terminal Tipe A dibangun atau direvitalisasi menggunakan skema APBN rupiah murni maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pembangunannya dilakukan secara bertahap.

Hal ini misalnya, Terminal Anak Air dibangun menggunakan APBN rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp94,8 miliar. Terminal ini memiliki luas lahan 27.385 m2 dengan luas bangunan terminal 10.364 m2.

Lalu, Terminal Amplas dibangun dengan pagu anggaran SBSN Rp42,8 miliar dan diselesaikan melalui skema tahun jamak (multiyears) tahun 2021-2022.

Pembangunan Terminal Tamanan di Kediri terbagi dalam III tahap. Tahap I pada 2020 dengan biaya Rp 12,5 miliar, tahap II pada 2021 dengan biaya Rp 7,6 miliar, serta tahap III pada 2022 dengan biaya sebesar Rp 4,85 miliar.

Sementara itu, Terminal Paya Ilang dibangun dengan menggunakan APBN rupiah murni Rp22 miliar. Terminal ini memiliki luas lahan 9.792 m2 dengan luas bangunan terminal 2.500 m2.

Kemudian, Terminal Purabaya direvitalisasi berupa perbaikan jalan akses keluar dan masuk terminal. Pada 2022, anggaran untuk revitalisasi Terminal Purabaya berjumlah Rp 4 miliar, kemudian pada 2023 sebesar Rp30 miliar.

Dalam rentang waktu 2014 sampai 2023, telah dilakukan pembangunan terminal baru di 5 lokasi dan rehabilitasi/revitalisasi terminal di 75 lokasi.

Kemenhub melibatkan partisipasi para investor/badan usaha swasta untuk turut mengembangkan terminal.

Selain memperkuat konektivitas antarwilayah, kehadiran Terminal Tipe A di berbagai daerah juga diharapkan untuk memajukan perekonomian dan mendukung sektor pariwisata. (EDW)

Baca Juga: Resmikan 3 Terminal Bus Modern, Presiden Jokowi Ingatkan Fungsi Lain

Share