Jakarta, Lintas — PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berupaya untuk memastikan akurasi dan kelancaran sistem sinyal pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Sebagai upaya tersebut, KCIC bersama sejumlah stakeholder telah mengukur kebersihan frekuensi atau frequency clearing pada Senin (10/7/2023).
Kereta Cepat Jakarta-Bandung memerlukan jaringan komunikasi yang andal untuk menciptakan keselamatan perjalanannya.

Dalam konteks ini, KCIC menggunakan Global System for Mobile Communication Railway atau GSM-R untuk memastikan sistem sinyal dan komunikasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung berjalan dengan lancar.
Jaringan GSM-R menggunakan jaringan 2G pada frekuensi 900 MHz untuk menghadirkan komunikasi digital yang aman dan dapat diandalkan.
Faktor Keselamatan
Dengan GSM-R, tingkat keamanan yang lebih tinggi dapat dicapai karena komunikasi akan berlangsung setiap saat tanpa terputus.
Hal ini juga berlaku saat di terowongan. Singkatnya, penggunaan GSM-R akan meningkatkan keselamatan bagi penumpang, masinis, dan petugas perawatan.
Untuk memastikan kelancaran sistem komunikasi ini, KCIC mengukur kebersihan frekuensi.

Pengukuran dilaksanakan bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Telkomsel, dan Indosat dengan menggunakan Comprehensive Inspection Train atau Kereta Inspeksi.
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta Bandung Diberi Nama Komodo Merah, Apa Saja Fasilitasnya?
Mengutip keterangan tertulis, Kamis (13/7/2023), Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti menuturkan, pengukuran ini merupakan bagian dari testing and commissioning KA Cepat yang selama ini terus dilakukan.
Pengukuran frekuensi GSM-R di sepanjang jalur lintasan KA Cepat relasi Jakarta-Bandung dilakukan untuk memastikan bahwa frekuensi GSM-R tidak terganggu dan cukup kuat pada saat operasional KA Cepat.
Pengukuran dilakukan serinci mungkin dengan menggunakan instrumen yang tersedia di dalam Kereta Inspeksi maupun peralatan lain yang disediakan oleh Telkomsel dan Indosat.
“Hasil dari pengukuran ini akan menjadi evaluasi dari seluruh pihak yang akan segera ditindaklanjuti dalam rangka memberikan kepastian bahwa frekuensi GSM-R yang digunakan tidak terintervensi jaringan sinyal komunikasi yang lain,” tutup Emir. (BAS)
Baca Juga: Setelah Jakarta-Bandung, Pemerintah Berencana Buat Kereta Cepat Bandung-Surabaya



