JAKARTA, LINTAS – Pemerintah makin serius mendorong sektor perumahan lewat kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan. Gak tanggung-tanggung, plafonnya kini ditingkatkan hingga Rp5 miliar untuk membantu kontraktor UMKM.
“Untuk ekosistem perumahan tadi juga diluncurkan, plafonnya dinaikkan sampai dengan Rp5 miliar dan itu diberikan untuk UMKM yang berupa kontraktor usaha menengah dan kecil dengan kriteria sesuai dengan UMKM, yaitu modal sampai Rp5 miliar dan turnover ataupun penjualan Rp50 miliar,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto saat konferensi pers di Gedung Ali Wardhana, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Bisa Bangun 38-40 Unit Rumah Tipe 36
Airlangga menjelaskan bahwa plafon hingga Rp5 miliar ini bukan hanya angka di atas kertas. Bagi kontraktor UMKM, modal segar itu bisa digunakan untuk membangun sekitar 38 sampai 40 unit rumah tipe 36. Prosesnya diperkirakan memakan waktu 4 hingga 5 tahun, tergantung skala dan lokasi pembangunan.
“Nah, kemudian juga diberikan untuk demand side, untuk perorangan yang bisa digunakan untuk renovasi rumah untuk usaha (bisnis),” ungkap Airlangga.
Jadi, bukan hanya developer saja yang mendapat manfaat, masyarakat yang mau renovasi rumah supaya bisa dijadikan usaha pun kebagian berkah dari kebijakan KUR Perumahan ini. Super win-win!
Pemerintah Siapkan Anggaran Jumbo
Bicara dana, pemerintah gak main-main. Airlangga mengungkapkan, khusus untuk renovasi rumah rakyat, plafon yang disiapkan mencapai Rp13 triliun. Sementara untuk perumahan secara keseluruhan, ada tambahan plafon sebesar Rp117 triliun. Angka yang membuat optimis sektor properti makin bergairah.
“Dan oleh karena itu subsidi bunga diberikan untuk sektor konstruksi tadi yang small and medium enterprise, pemerintah memberikan fix subsidi bunga sebesar 5 persen. Jadi kalau perbankan memberikan, contohnya 11 persen, maka kontraktor UMKM bisa membayar 6 persen. Tapi kalau dia kasih 12 persen, dia bayarnya 7 persen, sesuai dengan perbankan masing-masing, Himbara maupun swasta,” jelas Airlangga.
Jadi makin jelas, pemerintah tidak hanya mempermudah akses kredit, tapi juga bikin bunga lebih ringan. Ini tentu bikin napas bisnis konstruksi UMKM makin panjang.
Tidak hanya sektor perumahan, Airlangga juga membawa kabar baik bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Pemerintah menyiapkan skema KUR khusus untuk PMI dengan plafon mencapai Rp100 juta. Dana ini bisa dimanfaatkan untuk biaya keberangkatan atau pelatihan skill sebelum berangkat ke negara tujuan.
Langkah ini dinilai penting karena membantu PMI agar lebih siap dan terlindungi, sekaligus mencegah jerat utang dari lembaga pembiayaan ilegal.
Penyaluran KUR Sudah Capai 45 Persen di Semester I-2025
Menariknya, penyaluran KUR secara keseluruhan ternyata sudah cukup ngebut di semester pertama 2025. Airlangga mengungkapkan, hingga Juni 2025, realisasi penyaluran KUR sudah tembus 45 persen atau sekitar Rp131,84 triliun dari target nasional Rp300 triliun.
Dari total penyaluran ini, sekitar 60 persen mengalir ke sektor produksi. Artinya, bukan cuma sektor perdagangan yang diuntungkan, tapi juga sektor riil yang berdampak langsung ke masyarakat.
Baca Juga: Juli Jadi Target Penting! Aturan KUR Perumahan Segera Rampung, Ini Kata Menteri PKP
“Jumlah debitur baru yang sudah terlayani mencapai lebih dari satu juta orang. Sementara nilai graduasi KUR sudah mencapai Rp1,1 triliun,” terang Airlangga. (GIT)