Home Berita Gandeng Perusahaan Jepang, MRT Jakarta Bangun Sistem Rel Bundaran HI-Kota

Gandeng Perusahaan Jepang, MRT Jakarta Bangun Sistem Rel Bundaran HI-Kota

Share

JAKARTA, LINTAS – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama perancangan dan pembangunan CP 205 Fase 2A MRT Jakarta, yaitu sistem perkeretapian dan rel (track) antara PT MRT Jakarta dengan perusahaan Jepang, Sojitz Corporation, Rabu (17/4/2024) di Stasiun MRT Bundaran HI.

Kerja sama dilakukan kedua pihak untuk membangun sistem perkeretaapian Fase 2A MRT Jakarta sepanjang 5,8 km yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Weni Maulina dan Assistant General Manager, Airport, and Transportation Infrastructure Department Sojitz Corporation Naoki Kazama.

Sojitz Corporation adalah perusahaan berpusat di Jepang, yang bergerak di bidang otomotif, infrastruktur, transportasi, hingga manufaktur.

“Hari ini, kita baru saja ada seremoni penandatanganan kontrak paket CP205 MRT Jakarta. Jadi sekalipun ada COVID-19 kita tetap bekerja. Jepang tetap konsisten memberikan dukungan pada Indonesia. Mr. Ambassador, kami sangat mengapresiasi apa yang diberikan oleh Jepang kepada Indonesia, khususnya pada Jakarta,” kata Menhub Budi Karya saat memberikan sambutannya.

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat menjelaskan mengenai progres MRT Jakarta, khususnya Fase 2A dari Bundaran HI hingga Kota. Secara rata-rata, progress pembangunan MRT Jakarta per 25 Maret 2024 ialah 33,36 persen yang terdiri dari Stasiun Thamrin dan Monas 74 persen, Stasiun Harmoni, Sawah Besar dan Mangga Besar 28 persen dan Stasiun Glodok dan Kota 50 persen.

“Kami memberikan apresiasi kepada komitmen kuat antara Indonesia dan Jepang sehingga penandatanganan ini akhirnya dapat terlaksana. Rencananya, periode kontrak CP205 berlangsung selama 75 bulan, yaitu hingga akhir 2029,” ujarnya.

CP 205 merupakan bagian dari paket kontrak kerja pembangunan MRT Jakarta fase 2A. Paket kontrak 205 ini meliputi gardu induk (substation system), sistem distribusi daya (power distribution system). Kemudian listrik aliran atas (overhead contact system), persinyalan (signaling), telekomunikasi, Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), rel (track), dan pintu tepi peron (platform screen doors).

Nilai Kontrak

Tuhiyat mengakui adanya sejumlah tantangan MRT Jakarta dalam mencari kontraktor untuk pengerjaan trackwork and signalling.

“Untuk dapat diketahui proses lingkup pekerjaan ini sempat mengalami gagal tender sebanyak tiga kali. Kegagalan pencarian kontraktor terutama itu disebabkan karena faktor eksternal, antara lain terjadinya pandemi, kemudian terjadinya perang di berbagai belahan benua, geopolitik dan kelangkaan semikonduktor dan sebagainya yang menyebabkan terganggu supply chain pada saat itu,” tutur dia.

Barulah pada 2023, pihaknya mulai kembali melakukan proses tender dengan menggunakan International Competitive Bidding atau ICB hingga pada 20 Februari 2024, diperoleh letter of acceptance dengan Sojitz Corporation sebagai pemenang tender. Adapun periode kontrak CP205 adalah 75 bulan yang berakhir di 2029 dengan nilai kontraknya sebesar Rp 4,7 triliun.

CP205 akan mendukung operasional MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota. Selanjutnya, Ia menargetkan operasional MRT Jakarta fase 2A, Bundaran HI hingga Monas pada 2027 beroperasi, untuk Harmoni sampai dengan Kota adalah lanjutannya diperkirakan pada akhir 2029.

“Melalui penandatanganan kontrak paket CP 205 yang mencakup railways system dan track works ini, telah menandai perjalanan penting pembangunan fase 2A MRT Jakarta. Harapannya, penandatanganan ini dapat mempercepat pembangunan fase 2A sebagai upaya meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup masyarakat,” ujar Pj. Gubernur Heru Budi Hartono.

Sementara itu Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengatakan pihaknya memiliki komitmen yang kuat untuk membangun tidak hanya infrastruktur MRTJakarta, namun juga proyek lain di Indonesia.

“Bagi Jepang, MRT Jakarta merupakan simbol potensi perkembangan ekonomi Indonesia. MRT Jakarta telah menunjukkan layanan berkelas internasional dalam waktu singkat. Kami akan terus mendukung Indonesia mewujudkan kehidupan yang lebih baik melalui hadirnya MRT Jakarta,” tutur Dubes Masaki Yasushi.

Per 25 Maret 2024, perkembangan konstruksi fase 2A telah mencapai 33,36 persen dengan perincian CP201 Thamrin—Monas 74,02 persen, CP202 Harmoni—Mangga Besar 28,34 persen, dan CP203 Glodok—Kota 49,97 persen.

Perkembangan CP206, yaitu pengadaan kereta telah memasuki tahap penyusunan proposal dan klarifikasi calon bidder dan CP207, yaitu sistem pembayaran (automatic fare collection) telah memasuki tahap penyusunan dokumen tender. PT MRT Jakarta menargetkan operasional fase 2A secara bertahap, yaitu Bundaran HI—Monas pada 2027 dan Harmoni—Kota pada 2030. (CHI)

Baca Juga: 102 Juta Orang Naik MRT Jakarta Selama 5 Tahun Beroperasi

Oleh:

Share