JAKARTA, LINTAS – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih menunggu kejelasan langkah pemerintah terkait penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Isu ini kembali mencuat setelah muncul pertanyaan soal mekanisme pembayaran utang yang ditanggung negara dari proyek infrastruktur raksasa tersebut.
Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menjelaskan bahwa hingga kini pemerintah belum menyampaikan usulan resmi ke DPR mengenai rencana pembayaran utang proyek KCJB. Ia menegaskan bahwa DPR baru akan menindaklanjuti setelah pemerintah membawa usulan tersebut secara formal ke lembaga legislatif.
“Belum, nanti saya tanya ke komisi terkait yang membahasnya, karena pemerintah juga belum membawa ke DPR,” ujar Cucun di kompleks parlemen, Rabu (5/11/2025).

Agenda Pembahasan
Ia menambahkan bahwa DPR akan menunggu langkah konkret pemerintah, baik terkait mekanisme pembayaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun opsi pendanaan lain.
Ketua DPR RI Puan Maharani turut menegaskan bahwa persoalan utang Kereta Cepat Whoosh akan menjadi agenda pembahasan antara DPR dan pemerintah melalui komisi yang berwenang. Puan menyebut, pembahasan ini tak hanya akan fokus pada nominal utang, tetapi juga pada dampak fiskal dan kondisi keuangan negara secara keseluruhan.
“Whoosh nanti akan dibahas di komisi terkait dengan pemerintah,” kata Puan. “Kita akan mengkaji bersama bagaimana teknis di pemerintah, bagaimana sikap pemerintah, serta kondisi keuangan negara dulu dan sekarang,” imbuhnya.
Puan menekankan bahwa DPR akan memastikan keputusan yang diambil bersama pemerintah tidak merugikan kepentingan nasional. Ia menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan utang proyek agar tidak menimbulkan kerugian negara di kemudian hari.
Baca Juga: Utang Raksasa Kereta Cepat Whoosh Dibahas DPR dan Pemerintah, Puan: Jangan Sampai Berlarut!
“Kita bersama pemerintah harus memastikan apa yang akan dilakukan ke depan dan bagaimana sikap pemerintah terhadap utang ini, supaya tidak terjadi kerugian negara yang berlarut-larut,” tegasnya. (GIT)




