JAKARTA, LINTAS — AirNav Indonesia bergerak cepat memastikan layanan navigasi penerbangan tetap berjalan aman dan lancar di tengah dampak banjir yang melanda sejumlah wilayah Sumatera. Respons cepat ini sekaligus menjadi dukungan penuh AirNav terhadap berbagai misi kemanusiaan yang tengah berlangsung.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto Suratno, menegaskan bahwa keselamatan dan kontinuitas layanan navigasi menjadi prioritas utama, meski beberapa unit layanan terdampak langsung akibat bencana.
“Dalam kondisi darurat seperti ini, prioritas kami adalah menjaga keberlangsungan layanan navigasi penerbangan sekaligus memastikan operasional misi kemanusiaan dapat berlangsung tanpa hambatan,” ujar Avirianto dalam keterangan resmi, Minggu (30/11/2025).
NOTAM TIBA Diterbitkan di Tiga Bandara
Sebagai langkah tanggap darurat, AirNav Indonesia menerbitkan NOTAM TIBA (Traffic Information Broadcast by Aircraft) di Bandara Lhokseumawe, Takengon, dan Mandailing Natal. Kebijakan ini diambil karena sejumlah personel navigasi di wilayah tersebut terdampak banjir atau terhambat akses menuju lokasi kerja.
Untuk memperkuat koordinasi, AirNav mengaktifkan Posko Operasional Navigasi Penerbangan di INMC (Indonesia Network Management Center) sebagai pusat kendali dan pemantauan seluruh unit layanan di area terdampak.
Avirianto menambahkan, untuk menjaga stabilitas operasional, AirNav mengerahkan tambahan personel operasional dan teknis dari MATSC Makassar, JATSC Jakarta, Halim Perdanakusuma, dan Pekanbaru. Mereka ditempatkan untuk memperkuat layanan di Kantor Cabang AirNav Aceh dan Medan.


“Personel juga dikirim langsung ke unit layanan di Lhokseumawe dan Takengon guna memastikan operasional bandara tetap berjalan, khususnya untuk mendukung misi kemanusiaan dari Basarnas, TNI, BNPB, dan berbagai lembaga kemanusiaan lainnya. Setelah personel siap bertugas, NOTAM TIBA di ketiga bandara tersebut resmi dicabut,” ujarnya.
Perkuat Infrastruktur Komunikasi
Dalam hal infrastruktur, AirNav memasang jaringan internet berbasis satelit Starlink di Lhokseumawe, Sibolga, dan Gunung Sitoli. Langkah ini dilakukan untuk memastikan komunikasi penerbangan tetap stabil meski jaringan telekomunikasi darat terganggu.
AirNav juga mengirimkan berbagai peralatan teknis untuk memastikan seluruh fasilitas navigasi tetap berfungsi optimal. Sebagai bentuk kepedulian sosial, AirNav bersama Bulog menyalurkan 200 paket sembako melalui posko cabang dan Posko Darurat InJourney untuk karyawan serta masyarakat yang terdampak banjir.
Avirianto menegaskan bahwa AirNav akan terus memonitor kondisi lapangan selama masa tanggap darurat dan siap menambah sumber daya maupun langkah teknis lainnya apabila dibutuhkan.
“AirNav Indonesia akan terus menjamin keselamatan dan kelancaran navigasi penerbangan serta mendukung penuh operasi kemanusiaan yang berlangsung,” tuturnya. (CHI)
Baca Juga: Kementerian PU dan BUMN Karya Percepat Penanganan Banjir dan Longsor di Sumatera





