JAKARTA, LINTAS — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan integrasi layanan irigasi dari 53 bendungan yang telah selesai dibangun dan 15 bendungan lain yang masih dalam tahap konstruksi. Upaya ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Lewat keterangan tertulis, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, pembangunan bendungan harus diiringi saluran irigasi. “Pembangunan bendungan harus dibarengi pembangunan saluran konektivitas dan rehabilitasi jaringan irigasi. Dengan suplai irigasi berkelanjutan, harapannya produktivitas petani meningkat,” kata Dody, Sabtu (27/9/2025).
Saat ini terdapat 15 bendungan on going yang ditargetkan tuntas sebelum 2029. Bendungan itu berpotensi menyediakan irigasi untuk 184.515 hektar sawah. Luas tanam diperkirakan naik dari 277.775 hektar menjadi 483.163 hektar dengan Indeks Pertanaman meningkat dari 150 persen menjadi 262 persen.



Sejak 2015 hingga 2024, sebanyak 53 bendungan telah rampung dengan layanan irigasi di 67 daerah. Beberapa di antaranya DI Baro Raya, DI Tukul, DI Budong-Budong, hingga DI Rababaka Kompleks di Nusa Tenggara Barat.
Dengan integrasi tersebut, pemerintah berharap ketersediaan air lebih pasti, intensitas tanam naik dari 502.403 hektar menjadi 798.263 hektar, dan produktivitas padi meningkat dari 3,12 juta ton menjadi 4,78 juta ton per tahun. Program ini merupakan bagian dari Astacita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan. (HRZ)
Baca Juga: Bendungan Bagong Jadi Penyangga Irigasi Trenggalek