Saat ini pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera masih dilihat sebagai beban. Seharusnya di balik, pengembangan Jalan Tol bukan menjadi beban tapi justru menjadi peluang ke depan bagi Indonesia untuk menarik investasi-investasi dari luar negeri untuk mengembangkan pembangunan Industri baru di sekitar Jalan Tol, walaupun di tahap awal ini sangat diperlukan dukungan pendanaan dan regulasi dari Pemerintah;” katanya dalam wawancara dengan Majalah Lintas.
Wikumurti, Sarjana Teknik Sipil yang lulus dengan predikat Cumlaude dari Universitas Brawijaya Malang, didapuk untuk memimpin PT. Hutama Marga Waskita yang sedang membangun ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat ini. Penunjukkan ini tidaklah tanpa alasan, pria yang akrab disapa Wiku ini sudah malang melintang dalam dunia konstruksi Jalan Tol. Penugasan pertamanya setelah lulus kuliah adalah pada pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road dari Pondok Indah ke Kampung Rambutan. Setelah itu, Ia juga sempat terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Taman Mini Junction dan Tol Cikunir – Cakung, sebelum kemudian memegang posisi managerial di Kantor Wilayah maupun Kantor Pusat PT. Hutama Karya (Persero).
Belajar dari Tiongkok
Lebih lanjut mengenai Jalan Tol Trans Sumatera, Wiku menjelaskan bahwa saat ini pembangunannya dirasa sebagai beban karena pendanaannya menggunakan loan dengan bunga (interest) untuk pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu diperlukan restrukturisasi dan regulasi pendanaan ataupun skema kerjasama bagi hasil dengan para investor.
Wiku memberi contoh praktek yang dilakukan oleh negara Tiongkok saat mengembangkan pembangunan Jalan Tol, di mana pemerintah Tiongkok turut ambil bagian memberikan dukungan untuk keberhasilan pembangunan tersebut. Pemerintah Tiongkok menggunakan cadangan devisanya sebagai jaminan untuk menarik investor asing dari luar negeri dalam bentuk skema bagi hasil menghindari bunga hutang/loan.
Rajin Berinovasi
Melakukan inovasi-inovasi merupakan hal yang tidak asing bagi Wiku. Sebagai mantan General Manager Divisi Pengembangan Bisnis & Strategi di PT. Hutama Karya (Persero), Wiku telah mendapatkan banyak penghargaan dalam bidang inovasi. Salah satunya adalah Ketika Ia dan tim memenangkan Lomba Inovasi yang diadakan oleh Kementerian BUMN pada tahun 2012, dimana Wiku beserta timnya mengajukan inovasi untuk mengatasi kondisi macet lalu lintas Jakarta dengan cara pengembangan Light Rail Transit (LRT) dan pembangunan bendungan Cascade sepanjang aliran Sungai Ciliwung untuk penampungan air sungai dan fungsi mikro hidro dengan wisata airnya.
Beberapa bentuk inovasi yang saat ini sedang dikembangkan oleh PT. Hutama Marga Waskita diantaranya adalah kerjasama system cable fibre optic dengan pihak investor dan Telkom; konsep pengembangan rest area dengan sky bridge; konsep pengembangan rest area berbasis kekayaan budaya Nusantara yang diharapkan dapat menambah daya tarik wisatawan mancanegara tujuan Danau Toba; serta konsep pengembangan cluster UMKM yang terintegrasi dalam Koperasi, sehingga UMKM dapat mengembangkan pendanaan mandiri.
Strategi Pendanaan
Mengenai strateginya untuk menarik investor pengembangan kawasan Jalan Tol melalui investor asing, Wiku mengatakan, “Kami sadar bahwa untuk meyakinkan para pihak cukup sulit karena terkait regulasi yang ada serta harapan dari investor, jadi saat ini yang kami lakukan adalah mematangkan konsep perencanaannya, mengkoordinasikan dengan para pihak, serta membuat contoh dulu sebagai pilot project. Yang terpenting pada tahap awal, mutlak diperlukan dukungan dari pemerintah sebagai pemegang regulasi, baik dalam bentuk arahan dan kebijakan, maupun dukungan pendanaan Jalan Tol nya, dalam bentuk VGF (Viability Gab Fund) maupun dalam bentuk PMN, untuk memastikan bahwa Pembangunan Jalan Tol sebagai sarana konektivitasnya dapat terselesaikan, sebagai jaminan investasi luar dapat masuk dan berkembang di Sumatera Utara.”
Harapan dan Pesan
Wiku berharap agar pembangunan Proyek Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat segera dapat diselesaikan dengan dukungan pendanaan maupun dukungan masyarakat dan institusi terkait, sehingga dapat memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat sekitar dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.