Jakarta – Pemerintah menggandeng Pemerintah Jerman untuk melakukan pengembangan infrastruktur di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banjardowo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Proses pengembangan itu dilakukan guna merubah sistem penimbunan sampah terbuka atau open dumping menjadi sistem sanitary landfill.
Diketahui sanitary landfill adalah sistem pemusnahan sampah dengan cara menimbun dengan beberapa lapisan tanah.
“Ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities-Solid Waste Management,” papar Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dalam keterangannya dikutip Rabu (8/6/2022).
Program tersebut, lanjut Diana, dilakukan di empat wilayah yakni Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang dan Kota Jambi.
“Program ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi dalam pelaksanaan strategi perubahan iklim di Indonesia,” katanya.
“Khususnya, di daerah perkotaan melalui investasi fasilitas pengelolaan sampah rumah tangga secara ramah lingkungan dan higienis,” jelas Diana.
Proses pengembangan TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang ditargetkan selesai pertengahan Juli 2022. Diana mengungkapkan progres fisiknya telah mencapai 94,99 persen.
Ia meminta Pemerintah Kabupaten Jombang segera mengadakan pelatihan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola TPA Banjardowo dengan konsep yang baru.
“Karena banyak sekali alat-alat pengolahan sampah yang harus dioperasikan oleh Pemda,” ucapnya.
Diana menjelaskan sistem sanitary landfill di TPA Banjardowo memungkinkan pengelolaan sampah hingga 110 ton per hari.
Jumlah itu disebutnya cukup untuk mengelola sampah di Jombang yang berkapasitas 120 ton per hari.
“Dapat melayani sampah rumah tangga penduduk Kabupaten Jombang sebanyak 895.000 jiwa,” imbuhnya.
Diketahui proses pengembangan TPA Banjardowo telah dilakukan sejak medio 2020 dan memakan biaya Rp 185 miliar.
Kelebihan sistem sanitary landfill ini adalah dapat memilah berbagai tipe sampah agar bisa langsung diolah menjadi produk baru.
Sampah plastik akan diolah menjadi briket, sedangkan sampah organis akan digunakan sebagai bahan baku kompos.
Tak berhenti disitu, TPA Banjardowo juga menjadi tempat pengelolaan air lindi sehingga buangannya tak mencemari air bersih sekitarnya. (*)
Baca juga: Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik di TPA Putri Cempo Surakarta