Home Berita TPA Banjardowo di Jombang Selesai Dibangun

TPA Banjardowo di Jombang Selesai Dibangun

Share

Jakarta, Lintas – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjardowo, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, dengan kapasitas 110 ton per hari selesai dibangun. Diharapkan, pengoperasian TPA dengan sistem sanitary landfill dapat meminimalisasi dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan.

Pengembangan sistem sanitary landfill TPA Banjardowo mulai dikerjakan sejak Juni 2020 dengan memanfaatkan lahan seluas 11 hektar dengan area landfill 4,45 hektar. Saat ini, pekerjaan yang dilaksanakan Kementerian PUPR telah selesai 100 persen dan siap untuk diresmikan. Demikian dikutip dari rilis pers Kementerian PUPR, Minggu (12/3/2023).

TPA Banjardowo memiliki kapasitas tampung 444.864 m3 untuk melayani sampah rumah tangga penduduk di Jombang sekitar 110 ton/hari atau setara dengan 285.000 jiwa. Pemanfaat sistem sanitary landfill memiliki keunggulan sampah yang masuk ke TPA dipilah terlebih dahulu berdasarkan jenisnya untuk kemudian diolah ulang (recycle). Sampah plastik, kardus, kaca, dan kaleng, misalnya, dipilah di-sorting plant menjadi bahan baku daur ulang, sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos pada proses di composting plant.

Selanjutnya untuk air lindi disalurkan ke IPL (Instalasi Pengolahan Lindi) melalui sistem pemrosesan bertahap sehingga tidak mencemari air ataupun tanah di sekitar TPA. Prinsip dari pembangunan TPA ini adalah mengedepankan konsep ramah lingkungan dengan mengurangi aroma tidak sedap dan limbah yang dibuang telah memenuhi standar baku mutu air sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor 59/2016 tentang Baku Mutu Lindi bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah.

Areal TPA Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, dipotret dari udara. | Dokumentasi Kementerian PUPR

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, penanganan masalah sampah dapat dilakukan melalui dua aspek, yakni struktural dengan membangun infrastruktur persampahan dan nonstruktural seperti mendorong perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.

“Pembangunan infrastruktur pengolahan sampah skala kawasan dinilai efektif untuk volume sampah yang tidak terlalu besar sehingga pengurangan sampah dapat dilakukan mulai dari sumbernya. Dukungan pemerintah kabupaten atau kota juga diperlukan, terutama dalam penyediaan lahan,” kata Basuki.

Pengembangan TPA Banjardowo merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, dan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities–Solid Waste Management (ERIC-SWM). Dukungan pembangunan Kementerian PUPR mencakup penyusunan desain, pekerjaan konstruksi TPA sampah lengkap dengan fasilitas pendukungnya, serta pengadaan alat berat. Keseluruhan biaya konstruksi proyek Emission Reduction in Cities, Jombang Regency senilai Rp 194 miliar. (HRZ)

Baca Juga:

ASDP Target Kumpulkan 1 Juta Ton Sampah Plastik

Jenis Landfill atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) untuk Kelola Sampah

TPA Karimunjawa Selesai Dibangun, Bisa Tampung Sampah 3-6 Ton Setiap Hari

Lalat Tentara Hitam Urai Sampah di “Rest Area” Jalan Tol Jagorawi

Revitalisasi TPA Sampah Pengengat Jadikan DPSP Mandalika Lombok NTB Semakin Menarik

Oleh:

Share

Leave a Comment

ARTIKEL TERKAIT

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.

Copyright © 2025, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.