Jakarta – Jalan Tol Semarang – Demak Seksi 2 yang menghubungkan Sayung – Demak baru akan beroperasi sepenuhnya Jumat (18/11/2022).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan beberapa pekerjaan konstruksi yang masih perlu diselesaikan.
“Jalannya sudah bagus dan siap dilewati. Sisa penyelesaian pekerjaan meliputi gerbang tol, guard rail, dan pekerjaan timbunan, saya minta agar segera selesai,” tutur Basuki dalam keterangannya dikutip Senin (14/11/2022).
Ia menjelaskan Jalan Tol Sayung – Demak meskipun belum beroperasi sebenarnya sudah diuji cobakan sejak pada Jumat (12/11/2022) dengan skema buka dan tutup jalur.
Basuki pun mengaku puas dengan pekerjaan konstruksi yang digarap oleh kontraktor PT PP – PT Wika Konsorsium Maratama – Studi Teknik, KSO.
Namun ia ingin semua infrastruktur yang belum selesai segera dituntaskan. Pasalnya keberadaan Jalan Tol Sayung – Demak amat penting untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura.
“Konstruksi sudah bagus, bisa dimaksimalkan untuk kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk,” papar dia.
“Supaya jangan terlalu macet jalan nasional Pantura sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Adapun Tol Semarang – Demak memiliki panjang total 26,95 kilometer. Pembangunannya dilakukan dalam 2 seksi menggunakan skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).
Seksi 1 adalah pembangunan ruas Semarang/ Kaligawe – Sayung dengan jarak 10,39 kilometer dengan biaya Rp 10 triliun dari APBN.
Pekerjaan seksi 1 meliputi peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A, pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung serta rest area dan Gerbang Tol untuk 1B.
Kemudian pembangunan Kolam Retensi Terboyo kurang lebih 189 hektar dan Sriwulan kurang lebih 28 hektar, Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C.
Lalu juga tengah dilakukan trial embankment sepanjang 400 meter dengan progres 48,89 persen.
Diharapkan pekerjaan selesai pada bulan Januari 2023 hingga 2 lapis timbunan dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut pada paket kontraktual 1B yang pada bulan Januari 2023 bertepatan mulai pekerjaan timbunan.
Sedangkan pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp5,44 triliun.
Pemerintah berharap melalui pembangunan jalan tol yang terintegrasi tanggul laut ini, permasalahan banjir rob di Semarang Timur, khususnya Kaligawe – Sayung, yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi di akhir tahun 2023.
Sebab jalan tol ini juga dilengkapi pembangunan 4 lapos timbunan, dan beroperasinya rumah pompa pada kolam retensi Terboyo dan Sriwulan. (*)
Baca juga:
Matras Bambu Tingkatkan Tanah Dasar Konstruksi Tol Semarang-Demak
Jaringan Jalan Tol Makassar Sebagai Katalisator Ekonomi