Fakfak, Lintas – Penanganan infrastuktur jalan dan jembatan di Papua Barat (Pabar) sepanjang 329,96 km yang melalui Kabupaten Fakfak, Kaimana, dan Teluk Bintuni bertujuan agar seluruh kabupaten bisa saling terhubung, khususnya di Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana yang hingga kini masih belum terkoneksi sepenuhnya dengan Jalan Trans-Papua Segmen 2. Dengan adanya akses jalan ini, masyarakat mempunyai opsi selain transportasi laut dan udara untuk menuju ke pusat perekonomian di Pabar.
Pada tahun anggaran (TA) 2021, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional V Papua Barat (Satker PJN V Pabar) telah berhasil menuntaskan pembentukan dan pembukaan jalan strategis nasional dari Kabupaten Fakfak (Simpang Moyana-Kabupaten Kaimana).
Sementara, jalan strategis nasional dari Kabupaten Kaimana (Wonama) menuju ke Jalan Trans-Papua Segmen 2 (Windesi-Kabupaten Teluk Wondama) masih menyisakan 45 km lagi yang belum tembus dan masih berupa hutan.
“Produk akhir dari kegiatan ini masih berupa timbunan pilihan,” demikian disampaikan Kepala Satker PJN V Pabar Herman, ST, MT, kepada Lintas pada 8 Juli 2022 lalu.
Kemudian, beberapa pekerjaan rumah seperti adanya beberapa segmen jalan yang mulai rusak dan jembatan kayu (nonpermanen) yang mulai lapuk dimakan usia sedikit demi sedikit juga mulai diselesaikan.
“Dengan alokasi anggaran pemeliharaan rutin jalan baru yang ada di dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, perlahan-lahan semua permasalahan tersebut kami coba tangani sambil menunggu program peningkatan jalan pada kedua ruas jalan strategis nasional tersebut,” lanjutnya.
Program TA 2022
Sementara, untuk ruas yang menjadi prioritas penanganan pada TA 2022 adalah ruas Bomberai-Aroba dan Aroba-Furwata yang menghubungkan tiga kabupaten serta merupakan ruas penghubung menuju Kawasan Industri (KI) Teluk Bintuni.
Menurut Herman, saat ini priotitas penanganan di sana berupa peningkatan struktur jalan dari jalan tanah menjadi jalan aspal dengan menggunakan sumber dana Surat Berharga Syariah Negara.
“Kami telah menghubungkan Pelabuhan Fakfak dan Pelabuhan Kaimana dengan daerah-daerah yang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat setempat seperti Distrik Bomberai, KI Teluk Bintuni, Distrik Aroba, Distrik Furwata, dan Bofuer (Distrik Teluk Arguni),” imbuh Herman.
Lalu, Satker PJN V Pabar juga berkontribusi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Adapun program-program kegiatan Padat Karya Tunai (PKT) yang diamanahkan dalam DIPA di antaranya padat karya rutin jalan, padat karya rutin jembatan, revitalisasi drainase, dan padat karya pembuatan bahu diperkeras dari 2020 hingga 2022.
“Alokasi dana DIPA TA 2022 untuk kegiatan-kegiatan PKT pemeliharaan rutin jalan maupun rutin jembatan, sebesar Rp 31,9 miliar dengan target sebanyak 11.304 hari orang kerja,” ujarnya.
Fokus penanganan juga pada kegiatan peningkatan struktur jalan di ruas jalan nasional dengan target penanganan sepanjang 23,5 km yang terbagi dalam tiga paket pekerjaan, yaitu preservasi jalan Bomberai- Aroba-Furwata, preservasi jalan Aroba-Furwata, dan preservasi jalan Kaimana-Tanggarumi-Wonama dengan total anggaran mencapai Rp 178,5 miliar.
Mengenai kendala teknis di lapangan, sebagian besar ruas jalan yang saat ini ditangani oleh Satker PJN V Pabar berupa kawasan perbukitan yang banyak terdapat titik-titik rawan longsor.
“Longsoran-longsoran yang sering terjadi tersebut membuat penurunan nilai kemantapan jalan nasional dan terputus selama beberapa saat akibat tertutup oleh sebagian material longsoran maupun runtuh sebagian badan jalan,” paparnya.
Sementara, untuk kendala non-teknis yang kerap dihadapi berupa penghadangan yang dilakukan oleh warga setempat pada beberapa lokasi proyek yang mengakibatkan realisasi pelaksanaan pekerjaan menjadi terhambat akibat ditutupnya lokasi pekerjaan.
Waktu tempuh
Satker PJN V Pabar akan berkontribusi terhadap waktu tempuh yang lebih singkat dalam kegiatan distribusi barang/jasa melewati ruas jalan nasional dengan menambah kemantapan jalan sepanjang 30 km lewat kegiatan peningkatan struktur jalan pada paket preservasi jalan Bomberai-Aroba-Furwata (MYC 2020- 2022) dan rencana penambahan kemantapan sepanjang 15,99 km lewat kegiatan peningkatan struktur jalan pada paket preservasi jalan Aroba- Furwata (MYC 2022-2023) yang saat ini tengah dalam proses lelang.
“Saya berharap pada akhir TA 2023, ruas jalan nasional yang telah teraspal bertambah menjadi 275,24 km atau setara 83,41%. Karena dengan bertambahnya kemantapan jalan, secara tidak langsung akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana, dan Kabupaten Teluk Bintuni,” harap Herman. (RA)
Baca juga:
Gunung Petik Bintang, Jalan Tertinggi Papua Barat
Membangun Jalan Trans-Papua Barat Tidak Semudah Membalik Telapak Tangan