Jakarta – Terminal Wisata Seruni Point dibangun untuk mengakomodir kebutuhan wisatawan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru.
Kementerian PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan terminal wisata itu dibutuhkan karena banyaknya keluhan masyarakat.
“(Seperti) minimnya toilet di kawasan Bromo dan seringnya terjadi kemacetan panjang di jalur Bromo saat musim liburan,” sebut Basuki dalam keterangannya dikutip Senin (27/6/2022).
Ia mengungkapkan pembangunan terminal itu dilakukan di atas kawasan seluas 1,75 hektar dengan anggaran Rp 31,17 miliar.
Nantinya Terminal Wisata Seruni Point akan tersambung dengan jembatan gantung kaca yang juga dalam proses pembangunan.
“Terminal ini akan terintegrasi dengan jembatan gantung kaca tipe suspended cable pertama di Indonesia,” tuturnya.
“Jembatan kaca ini membentang sepanjang 120 meter dan lebar 1,8 meter berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter,” ungkap dia.
Selain itu, jembatan kaca tersebut dilengkapi kaca pengaman berlapis dengan ketebalan 25,55 mm, serta double protection steel dengan bahan baja galvanis untuk menghindari karat.
Adapun kawasan KSPN Bromo-Tengger-Semeru adalah salah satu kawasan pariwisata prioritas pemerintah.
Wilayah ini rencananya dikembangkan untuk menjadi ‘Bali Baru’ yang dapat menarik perhatian dan kunjungan wisatawan.
KSPN Bromo-Tengger-Semeru menjadi salah satu dari 10 tempat wisata prioritas yang tengah dikembangkan sesuai Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.
“Untuk kawasan pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran,” katanya.
Basuki berpandangan, tanpa infrastruktur yang memadai dan mengakomodir kebutuhan wisatawan, maka tempat wisata itu akan ditinggalkan. Maka, pembangunan infrastruktur tempat wisata harus segera didahulukan.
“Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” imbuhnya.
Diketahui, penataan Terminal Wisata Seruni Point meliputi pembangunan area parkir, bangunan multifungsi untuk restoran.
Berlanjut pembangunan commercial rest area, souvenir shop, toilet, mushola, jalur pengunjung, bangunan tiket, amphitheater untuk pertunjukan seni dan budaya lokal.
Konsep penataannya pun tak meninggalkan budaya lokal dan kearifan dari suku Tengger, seperti menerapkan konsep Tiga Bentar pada area kedatangan. (*)