Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 October 2024
Home Berita Sri Mulyani: Pembiayaan Inovatif Solusi Kesenjangan Infrastruktur

Sri Mulyani: Pembiayaan Inovatif Solusi Kesenjangan Infrastruktur

Share

Jakarta, Lintas –  Kesenjangan infrastruktur di setiap daerah masih besar. Hal ini bisa dilihat dari ketersediaan kebutuhan air, jalan raya, bendungan. irigasi, dan sebagainya. Keterbatasan APBN membuat pembiayaan inovatif menjadi solusi dan makin diperlukan saat ini. Pemerintah pun mendukung upaya ini dengan memberi penyertaan modal negara sebesar Rp 10 triliun.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, saat menjadi pembicara kunci dalam Innovative Financing in Unity (Infinity): Beyond Infrastructure for Innovative Financing Ecosystem yang disiarkan secara live melalui kanal YouTube PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII, Rabu (1/3/2023).

“Kalau menunggu ketersediaan APBN, itu akan selamanya terjadi (kesenjangannya). Indonesia yang ingin keluar dari middle income trap (perangkap pendapatan menengah), kalau kita lihat infrastruktur di Indonesia, itu luar biasa. Bisa puluhan, ratusan triliun bahkan ribuan triliun gap-nya,” kata Sri Mulyani.

Melalui pembiayaan inovatif, Sri Mulyani menambahkan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga ataupun pemerintah daerah harus berkolaborasi dengan badan usaha. Kemudian, menyusun struktur finansial dari sebuah kebutuhan infrastruktur.

“Semua tidak hanya soal butuh duit, lalu APBD menunggu APBN. Maka dibuatlah skema innovative financing,” lanjut Sri Mulyani.

Skema Penjaminan

Terkait skema penjaminan, Sri Mulyani juga menyoroti peran PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII. Menurut dia, PT PII perlu mengembangkan organisasi, instrumen, dan tata kelolanya. Apalagi, pemerintah telah memasukkan penyertaan modal negara (PMN) hingga Rp 10 triiiun.

Dari PMN tersebut, kata Sri Mulyani, bisa menjamin hingga Rp 533 triliun dengan nilai penjaminan Rp 94 triliun. 

“Mekanisme ini memuat solusi mengenai kecepatan membangun infrastruktur. Karena kalau Rp 533 triliun mengandalkan APBN, tidak mungkin dilakukan,” tegas Sri Mulyani.

Ia menambahkan, “Jadi, kami berusaha mengakselerasi percepatan. Tapi, punya tata kelola dan tingkat risiko”. (BAS)

Sampaikan komentar Anda tentang berita ini di Instagram Lintas Online

Oleh:

Share

Leave a Comment

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.