JAKARTA, LINTAS — Seusai diresmikan Presiden Jokowi pada pagi hari, duplikasi Jembatan Kapuas I langsung beroperasi pada sore harinya.
Duplikasi Jembatan Kapuas I di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, langsung operasional (open traffic) pada Kamis (21/3/2024) pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat. Operasionalisasi jembatan duplikasi ini sudah dinantikan pengguna jalan untuk mengurai kemacetan.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi berharap Duplikasi Jembatan Kapuas I mampu meningkatkan aksesibilitas serta konektivitas Kota Pontianak dengan wilayah Kecamatan Pontianak Timur secara khusus dan seluruh Kalimantan Barat secara umum.

Jembatan rangka baja sepanjang 430 meter serta lebar 8 meter ini dibangun dengan anggaran Rp 275 miliar.
“Setelah masa pengerjaan 570 hari atau 19 bulan, duplikasi jembatan ini kita buka atau open traffic jam 16.00 sore ini,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian dalam keterangan di web Jasa Marga.
Setelah pekerjaan duplikasi jembatan, Hedy menerangkan bahwa Direktorat Jenderal Bina Marga akan melanjutkan pekerjaan infrastruktur jalan nasional pendukung akses Jembatan Kapuas I yang notabene menjadi jalur utama mobilitas barang dan jasa dari Kota Pontianak menuju Kalimantan Barat bagian Utara dan Timur.
Menurut Hedy, akses masuk atau keluar Jembatan Kapuas I pada sisi Kecamatan Pontianak Timur masih perlu peningkatan kapasitas jalan sehingga bisa mengakomodir lintas harian rata-rata yang tinggi.
Maka dari itu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat akan melakukan pekerjaan pelebaran jalan beserta penataan persimpangan.
“Ada beberapa hal yang perlu tata lebih lanjut, misalnya bagaimana kita akan memperlebar terusan dari jembatan ini jadi empat lajur. Nanti kita mulai juga penataan simpang untuk manuver truk-truk kontainer, “ terang Hedy.
Dirjen Bina Marga optimis pekerjaan pelebaran jalan tersebut bisa dimulai paling lambat pada tahun 2025. Pasalnya, pekerjaan tersebut telah terprogram dengan pendanaan menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Hedy berharap sebelum pelebaran selesai , panataan aspek lalu lintas oleh Kementerian atau Dinas Perhubungan bisa dimaksimalkan. (EDW)
Baca Juga: Memandang Sungai dan Istana Siak dari Jembatan Kaca Skywalk Tengku Buwang Asmara