Jakarta – Sebanyak 38 rumah milik masyarakat di Pantai Marina, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditingkatkan kualitasnya agar bisa dipakai sebagai homestay atau penginapan wisatawan.
Presiden Joko Widodo ingin wisatawan tidak hanya menginap di hotel, namun juga memakai rumah masyarakat untuk bermalam.
“Dengan demikian pariwisata di Labuan Bajo betul-betul memiliki manfaat bagi masyarakat setempat, bukan hanya yang bintang 4 dan bintang 5,” tutur Jokowi dalam keterangannya dikutip Rabu (27/7/2022).
Adapun rumah masyarakat dimodifikasi menjadi sarana hunian pariwisata (Sarhunta) dengan dua pendekatan, modern dan kearifan lokal.
Sehingga dapat menjadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara.
Jokowi pun meminta pemerintah daerah Labuan Bajo untuk memberikan pelatihan berkala guna merawat Sarhunta tersebut.
“Pak Bupati Manggarai Barat dan Pak Gubernur NTT siapkan tempat sampah dan pemeliharaan toilet umum,” paparnya.
“Kemudian training pada pelaku-pelaku usaha homestay ini agar terus dilakukan karena Labuan Bajo ini akan berkembang menjadi kawasan wisata yang besar,” ungkap dia.
Dalam keterangan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, tak ingin masyarakat sekitar hanya jadi penonton peningkatan kualitas wilayah Labuan Bajo. Maka program pembenahan dan peningkatan rumah warga Labuan Bajo menjadi Sarhunta (homestay) dilakukan.
“Tetapi (masyarakat) juga mendapat manfaat ekonomi dari sektor pariwisata,” imbuh Basuki.
Adapun pembenahan dan peningkatan rumah warga menjadi Sarhunta berlangsung sepanjang tahun 2020 dengan anggaran senilai Rp 3,8 miliar.
Pemerintah memang tengah menggalakkan pengembangan kawasan Labuan Bajo sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Selain membenahi berbagai wilayah pariwisata, pemerintah pun membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPSP) dan tempat pembuangan akhir (TPA) Warloka.
Nantinya dua pengolahan sampah itu bisa menampung 20 ton sampah tiap hari. Residunya sebanyak 2 ton dapat dipakai untuk pembangunan.
Jokowi juga mengunjungi Pulau Rinca yang baru selesai ditata. Nantinya pulau tersbut akan difokuskan untuk wisatawan yang ingin melihat komodo. Sebab tarif ke Pulau Komodo dan Pulau Padar ditingkatkan untuk kepentingan konservasi.
Ia ingin kelestarian lingkungan dua pulau tersebut tetap terjaga. (*)