JAKARTA, LINTAS — Pada 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menunjukkan komitmen yang jelas untuk mengedepankan kepentingan wong cilik.
Melalui langkah inovatif dan inklusif, ia menegaskan bahwa akses terhadap hunian yang layak bukan hanya untuk kalangan tertentu, melainkan juga untuk masyarakat yang selama ini terpinggirkan.
Salah satu gebrakan terbarunya adalah pengaturan penyewaan Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput di Manggarai. Maruarar dengan tegas meminta agar rusun ini diprioritaskan untuk golongan masyarakat yang membutuhkan, termasuk TNI dengan pangkat rendah, guru, dan para millenial yang baru memulai karier mereka.
“Kami ingin memastikan bahwa hunian ini bisa diakses oleh mereka yang berkontribusi pada masyarakat namun mungkin tidak memiliki daya beli yang kuat,” ungkapnya, Minggu (27/10/2024).
Dengan pendekatan yang fleksibel, harga sewa dirancang untuk disesuaikan dengan penghasilan masing-masing individu. Tarif rata-rata ditetapkan sebesar Rp 1.250.000 per bulan, tetapi dengan sistem subsidi silang, tarif ini dapat diturunkan bagi mereka yang berpenghasilan rendah atau dinaikkan untuk mereka yang mampu.
“Ini adalah langkah nyata untuk menjawab kebutuhan hunian yang layak, tanpa membebani warga yang kurang mampu,” tambahnya.
Menteri Maruarar juga mengumumkan rencana open house untuk memberikan informasi dan kesempatan bagi masyarakat untuk mendaftar. “Hari Jumat, 21 November 2024, pukul 2 siang kita open house di sini. Kami sudah siap dengan loket dan sosialisasi terbuka dari hari Selasa,” ujarnya, dengan semangat yang tampak jelas di wajahnya.
Harapan Baru
Dalam setiap pernyataannya, Maruarar menekankan pentingnya pemerataan akses hunian. Ia mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memastikan bahwa penyaluran rusun ini tepat sasaran.
“Saya berharap ASN, TNI, guru, dan para millenial bisa mendapatkan tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja mereka. Kita harus mendukung mereka agar bisa lebih produktif dan berkontribusi pada pembangunan bangsa,” jelasnya.
Langkah-langkah Maruarar di awal masa jabatannya ini tidak hanya menunjukkan keberpihakan kepada wong cilik, tetapi juga menciptakan harapan baru bagi masyarakat.
Melalui kebijakan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, Menteri Perumahan ini berupaya menciptakan lingkungan yang lebih adil dan sejahtera bagi semua lapisan masyarakat. (GIT)
