Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
7 September 2024
Home Berita Rumah Instan Sementara untuk Warga Cianjur Mulai Dibangun, Ini Lokasinya

Rumah Instan Sementara untuk Warga Cianjur Mulai Dibangun, Ini Lokasinya

Share

Jakarta – Gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meluluh lantahkan ribuan rumah masyarakat. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) langsung bergerak untuk membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) untuk warga Cianjur yang terdampak.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan ada dua lokasi tempat pendirian Risha.

“Lokasinya di Cilaku sekitar 2,5 ha dan Mande sekitar 30 ha,” ujar Basuki dalam keterangannya dikutip Minggu (4/12/2022).

Ia menuturkan lahan tengah dibersihkan dan akan dibangun perlahan sebanyak 200 unit Risha. Saat ini Kementerian PUPR telah mendirikan 4unit Risha. Pembangunannya dilakukan oleh PT Brantas Abipraya.

“Sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, kami telah memulai pembersihan dan penyiapan lahan untuk hunian tetap bagi warga yang akan direlokasi,” ungkapnya.

“Risha dengan struktur tahan gempa.  Besok jumlah tenaga kerja yang dikerahkan akan mencapai 100 orang untuk percepatan,” papar dia.

Ia menjelaskan pemerintah menyiapkan 2.400 Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) untuk warga Cianjur.

Targetnya seluruh Risha akan diselesaikan sebelum Lebaran 2023. Tujuannya agar warga dapat segera berpindah dan meninggalkan posko pengungsian.

Selain pembangunan Risha, lanjut dia, Kementerian PUPR juga akan memulai pembangunan fasilitas umum yang mengalami kerusakan berat.

“Di antaranya Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, SMP Negeri 1 Cugenang & SMP 1 Cariu, 3 Masjid besar di Cugenang, dan perumahan Komando Distrik Militer (Kodim) Cianjur,” sebut Basuki.

Basuki menyampaikan penanganan infrastruktur jalan tak lepas dari perhatian pemerintah.

Ditargetkan semua akses jalan yang mengalami kerusakan akibat gempa maupun tanah longsor akan bisa dibuka pada Januari 2023.

Diketahui, Kementerian PUPR menerjunkan banyak pihak untuk melakukan pendataan  rumah rusak milik warga Cianjur. Pendataan dilakukan melalui aplikasi Rumah Terdampak Bencana (Rutena).

Pihak yang dilibatkan adalah BNPB, Badan Geologi, BMKG, Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Cianjur, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Program BSPS, relawan serta mahasiswa.

Adapun berdasarkan data Pemkab Cianjur terdapat 35.601 rumah warga yang mengalami kerusakan.

Kerusakan dikategorikan menjadi tiga bagian rusak berat, sedang, dan ringan.

Terdapat 7.817 unit rumah yang mengalami rusak berat, 10.589 unit rusak sedang, dan 17.195 unit rusak ringan. (*)

Baca juga:

Belajar dari Cianjur, Ini Ciri Bangunan Tahan Gempa

Jokowi Ungkap Tantangan Penanganan Longsor Cugenang-Selahuni di Cianjur

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.